El Tri takluk 1-2 dari Belanda pada pertandingan perdelapan final di Stadion Castelao, Fortaleza, Minggu (29/6/2014). Meksiko unggul lebih dulu berkat gol Giovani Dos Santos (48), sebelum Belanda menyamakan kedudukan lewat torehan gol Wesley Sneijder (88).
Belanda akhirnya membungkus kemenangan berkat gol penalti Klaas-Jan Huntelaar pada masa injury time. Wasit Pedro Proenca asal Portugal memberikan hadiah penalti kepada Belanda setelah Arjen Robben dijatuhkan Rafael Marquez.
Herrera mengklaim Robben tiga kali melakukan aksi diving, termasuk yang berujung hadiah penalti bagi Belanda. Dia juga mengkritik FIFA yang menunjuk wasit dari kontingen yang sama dengan Belanda (Eropa). Terlebih lagi, Meksiko, kata Herrera, menjadi korban dari buruknya kinerja wasit saat tampil pada fase grup.
"Dari empat pertandingan di sini, semua wasit adalah bencana. Robben tiga kali melakukan diving dan dia seharusnya diperingatkan. Anda seharusnya memperingatkan orang yang mencoba curang. Jadi, Robben seharusnya dikartu merah jika dia melakukannya lagi (diving)," kata Herrera.
"Mengapa FIFA memilih seorang wasit dari Federasi yang sama dengan Belanda? Bukan wasit dari Amerika Selatan, Asia, atau Afrika? Kami selalu dirugikan. Kami harus mengatakan dalam huruf kapital bahwa dalam tiga pertandingan sebelumnya, wasitnya mengerikan. Mereka telah menyingkirkan kami. Saya ingin komite wasit memperhatikannya dan wasit-wasit tersebut seharusnya pulang seperti kami," sambungnya.
Herrera juga mempertanyakan jadwal pertandingan yang digelar pada pukul 13.00 waktu setempat. Suhu di Fortaleza mencapai 32 derajat celsius. Karena itu, wasit memberikan waktu istirahat selama tiga menit untuk menurunkan suhu tubuh (cooling break). Cooling break diberikan dua kali dalam 90 menit, yaitu pada sekitar menit ke-30 dan menit ke-75, ketika suhu pada indeks Wet Bulb Globe Temperature melebihi 32 derajat celsius.
"Para pemain tercekik oleh panas matahari dan kelembaban," tegas Herrera.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.