KOMPAS.com - Ketika ribuan kamera menyorot para pemain, baik saat di bandara, di hotel, di lapangan, maupun di ruang wawancara, sangat disadari sepak bola bukan hanya olahraga. Segala hal yang berhubungan dengan sepak bola, mulai dari gaya rambut pemain, tato, kostum pemain, hingga berpose di majalah, membuat para pemain sepak bola kian disorot, menjadi ikon dan model bagi dunia industri.

Segala detail penampilan itu mampu mengundang para penggemar sepak bola untuk meniru. Mari kita longok.

Saat Cristiano Ronaldo turun berlaga menghadapi Amerika Serikat, Minggu (22/6/2014) waktu Brasil atau Senin di Indonesia, ia tampil beda. Rambut di kedua sisi kepalanya terlihat bercahaya karena tercukur rapi.

Ronaldo, kapten Portugal yang juga mendapat gelar pemain terbaik dunia saat ini, memilih tatanan rambut tebal di atas kepala yang dirapikan dengan bantuan gel. Sementara rambut di kedua sisi kepala ia biarkan tercukur tipis.

Pemain lain yang juga memperhatikan detail rambut adalah Neymar da Silva Santos Junior. Pemain Brasil berusia 22 tahun itu memilih menata rambutnya dengan memangkas pendek rambut di kedua sisi kepala. Sementara rambut di atas kepala yang tebal ia tata secara acak hingga meninggalkan sejumlah helai di dahi. Tatanan itu membuat ia terlihat segar.

Pemain lain yang tak kalah dalam menata gaya rambutnya adalah Valon Behrami. Pemain Swiss itu mencukur cepak rambutnya dengan rambut di puncak kepala ia beri highlight warna terang.

Balik lagi ke Ronaldo. Selain tatanan rambut yang digandrungi anak muda penggemar bola, pemain bernomor punggung 7 itu kian disorot setelah ia berpose bugil dengan kekasihnya yang juga supermodel, Irina Shayk. Keduanya berpose untuk majalah Vogue edisi Spanyol.

Neymar juga membuat dirinya makin dikenal setelah berpose dengan supermodel Gisele Bundchen untuk sebuah majalah di Brasil. Sementara striker Perancis, Olivier Giroud (27), dikenal luas setelah berpose telanjang dada untuk majalah Tetu.

Tak lupa, segala gaya rambut dan pose itu makin lengkap dengan gaya busana para pemain sepak bola. Tentu saja, gaya para pesepak bola itu bisa dilihat saat mereka turun dari pesawat atau saat menghadapi jumpa pers.

Saking tersohornya para pesepak bola itu, rumah-rumah mode berlomba-lomba mendandani mereka demi mendongkrak penjualan. Lihat saja tim Jerman yang berangkat ke Brasil dengan mengenakan setelan pakaian bermerek nasional Jerman nan mewah, Hugo Boss.

Kemudian tim Spanyol menuju Amerika Selatan dengan mengenakan setelan klasik yang dilengkapi dasi merah dari rumah mode Pedro del Hierro. Dalam situs Pedro del Hierro, dasi itu dijual senilai 280 euro (Rp 4,6 juta) per buah. Sungguh, para pesepak bola itu bukan hanya menjadi patron bergaya, melainkan juga sudah menjadi bagian dari industri. (AFP/HLN)