Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/06/2014, 10:33 WIB
Ary Wibowo

Penulis

Sumber AFP
MONTEVIDEO, KOMPAS.com - Sanksi skors dan denda yang dijatuhkan FIFA kepada penyerang Uruguay, Luis Suarez, pada Kamis (26/5/2014), adalah hukuman terberat dalam sejarah Piala Dunia.

Sanksi yang dijatuhkan kepada Suarez adalah larangan bermain dalam sembilan laga internasional, larangan terlibat dalam semua kegiatan sepak bola selama empat bulan, larangan masuk stadion selama empat bulan, dan denda 100.000 franc Swiss (sekitar Rp 1,4 miliar).

Suarez mendapatkan sanksi itu dari FIFA karena menggigit bahu bek Italia, Giorgio Chiellini, pada laga terakhir Grup D PIala Dunia, di Estadio Das Dunas, Selasa (24/6/2014).

Rekor hukuman terberat pada Piala Dunia sebelumnya adalah larangan bermain delapan pertandingan, yang diterima pemain Italia, Mauro Tassotti, karena menyikut pemain Spanyol, Luis Enrique, pada Piala Dunia 1994.

Bagi Suarez, ini adalah hukuman ketiga yang diterimanya karena menggigit pemain. Sebelumnya, ia diskors tujuh pertandingan karena menggigit pemain PSV Eindhoven, Otman Bakkal, pada 2010. Saat itu, Suarez bermain untuk Ajax.

Pada 2013, Suarez diskors sepuluh pertandingan karena menggigit bek Chelsea, Branislav Ivanovic. Saat itu, Suarez membela Liverpool.

Suarez juga pernah diskors sembilan pertandingan karena melakukan pelecehan rasial kepada bek Manchester United, Patrice Evra, pada 2011.

Perilaku Suarez, terutama dalam kasus menggigiti Chiellini, merugikan dirinya sendiri. Produsen perlengkapan olahraga Adidas, misalnya, telah menyatakan tak akan melibatkan Suarez dalam kegiatan pemasaran mereka pada Piala Dunia 2014 dan akan mengevaluasi kerja sama dengan Suarez setelah Piala Dunia 2014.

Sejumlah kalangan menilai, perilaku Suarez bisa berdampak panjang, terutama secara ekonomis. Meski berbakat luar biasa, Suarez diperkirakan akan kesulitan mendapatkan sponsor karena perilakunya tidak merepresentasikan nilai-nilai olahraga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Liga Inggris
Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Liga Italia
Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Liga Italia
MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

Liga Inggris
Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Internasional
Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Liga Lain
Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Sports
Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

Liga Indonesia
Kata Pelatih Yordania Soal Timnas U23 Indonesia

Kata Pelatih Yordania Soal Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
LPDUK Kemenpora Ungkap Alasan Boyong Red Sparks ke Indonesia

LPDUK Kemenpora Ungkap Alasan Boyong Red Sparks ke Indonesia

Sports
Red Sparks Vs Indonesia All Star, Asa Lahirkan Penerus Megawati

Red Sparks Vs Indonesia All Star, Asa Lahirkan Penerus Megawati

Sports
Alasan Persik Layangkan Laporan ke Satgas Antimafia Bola

Alasan Persik Layangkan Laporan ke Satgas Antimafia Bola

Liga Indonesia
Permintaan Maaf Mourinho yang Terkuak oleh Kisah Schweinsteiger

Permintaan Maaf Mourinho yang Terkuak oleh Kisah Schweinsteiger

Liga Inggris
Jadwal Liga Spanyol, El Clasico Real Madrid Vs Barcelona

Jadwal Liga Spanyol, El Clasico Real Madrid Vs Barcelona

Liga Spanyol
Saat Legenda Timnas Indonesia 'Angkat Topi' untuk Ernando Ari...

Saat Legenda Timnas Indonesia "Angkat Topi" untuk Ernando Ari...

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com