RECIFE, Kompas.com — Tim Amerika Serikat dan Jerman menjanjikan pertarungan sesungguhnya pada laga ketiga Grup G di Recife, Kamis (26/6/2014) pukul 23.00 WIB. Tidak akan ada main mata meskipun kedua tim hanya membutuhkan hasil imbang untuk lolos ke babak kedua.

Jerman berada di posisi pertama klasemen, mengoleksi empat poin dengan keunggulan selisih empat gol. AS menyusul di posisi kedua dengan nilai yang sama dan keunggulan satu gol.

Jika mereka imbang pada laga terakhir, keduanya akan meraih lima poin dan tidak akan terkejar oleh Portugal ataupun Ghana yang sama-sama baru meraih satu poin dan akan berhadapan di pertandingan terakhir. Tak pelak, banyak pihak mencurigai Jerman dan AS akan main mata untuk kepentingan bersama.

Kecurigaan muncul karena pelatih AS adalah Juergen Klinsmann, mantan penyerang dan pelatih tim nasional Jerman. Apalagi, pelatih Jerman saat ini, Joachim Loew, adalah teman dekat dan mantan asisten Klinsmann di timnas Jerman pada Piala Dunia 2006.

Di sisi lain, lima pemain tim AS lahir di Jerman dan memiliki ibu Jerman. Kelima pemain itu adalah Jermaine Jones, John Brooks, Fabian Jones, Timmy Chandler, dan Julian Green. Jones mencetak gol saat bermain, 2-2, melawan Portugal, sedangkan Brooks adalah pencetak gol saat AS mengalahkan Ghana, 2-1.

Kecurigaan lain terkait dengan kisah pada Piala Dunia 1982. Jerman, yang saat itu masih bernama Jerman Barat, pernah ”main mata” dengan Austria. Austria mengalah 0-1 agar kedua tim lolos ke 16 besar dan Aljazair tersingkir.

Meskipun banyak keterkaitan antara AS dan Jerman serta adanya skandal pada masa lalu, Klinsmann mengatakan, dia tak akan ”bekerja sama” dengan tim nasional negerinya. AS akan bermain habis-habisan untuk mengalahkan Jerman dan memastikan tiket ke babak 16 besar.

”Saya tidak berpikir kami akan mengatur untuk imbang, sungguh, kecuali terjadi gol penyeimbang di detik terakhir. Saya rasa kedua tim yang berlaga ingin menang dan menguasai grup ini,” kata Klinsmann.

Menurut Klinsmann, tim AS mempunyai pengalaman mengalahkan Jerman dan dapat mengulanginya pada laga mendatang. Tahun lalu, AS mengalahkan Jerman, 4-3, di laga persahabatan.

Untuk mendukung rencananya bermain menyerang, Klinsmann mendorong Jones sebagai gelandang sayap guna merobek pertahanan Jerman.

Graham Zusi yang memiliki naluri mengumpan yang baik juga akan dimainkan sejak menit awal, bukan sebagai pemain pengganti lagi. Clint Dempsey dipasang sebagai ujung tombak karena Jozy Altidore cedera.

Di sisi lain, Jerman juga tidak ingin mengatur laga untuk menyingkirkan Ghana dan Portugal. Jerman menargetkan menang dan tidak ingin hanya seri.

”Itu (pengaturan skor) akan menjadi ketidaksportivan yang buruk dan ketidakadilan bagi tim lain jika ada orang yang berpikiran semacam itu,” kata bek Matt Hummels.

Pencetak gol di gawang Portugal itu ingin timnya menang atas AS pada laga terakhir dan memuncaki Grup G. Dengan demikian, Jerman dapat menghindari Belgia, yang diperkirakan akan memuncaki Grup H, di babak kedua.

Namun, Hummels tidak mau meremehkan AS yang dinilainya sebagai tim kuat. AS memiliki pertahanan yang bagus. Semangat mereka juga sangat tinggi jika bermain dalam turnamen besar, seperti Piala Dunia.

Thomas Mueller akan kembali dimainkan sebagai penyerang. Mueller mengatakan, ia tak akan bersikap egois demi mencetak banyak gol dan merebut sepatu emas. ”Bagi saya, kemenangan tim adalah yang terpenting,” kata Mueller. (AP/AFP/ESPN/Reuters/ECA)