Seperti diberitakan Times, mengutip seorang saksi, mahasiswa tahun kedua yang diidentifikasi dengan nama keluarga Lin itu melompat dari lantai tujuh gedung di kampusnya pada Senin (23/6/2014).
"Saya mendengar dia berkata 'jangan paksa aku, beri saya waktu dua hari lagi dan saya akan membayar uang itu'," ujar saksi yang mendengarkan percakapan Lin saat menerima telepon sebelum bunuh diri.
"Dia berbicara di telepon selama lebih dari 10 menit. Saya melihat dia menutup telepon dan berdiri dan kemudian tiba-tiba ia menghilang begitu saja," kata saksi itu lagi.
Lin sempat dibawa ke Rumah Sakit di Panyu, sebelah selatan Provinsi Guangdong. Akan tetapi, tim medis rumah sakit itu tidak sempat menyelamatkan nyawa Lin.
Mahasiswa lain teman sekampus Lin mengatakan, korban telah kalah hampir 20.000 yuan (3.200 dollar AS) dalam bertaruh pada beberapa pertandingan Piala Dunia.
"Kami mendengar bahwa dia meminjam cukup banyak uang dengan bunga yang cukup tinggi," kata mahasiswa itu.
Tiongkok memiliki jutaan penggemar sepak bola dan kebanyakan dari mereka juga hobi bertaruh. Pendapatan rumah judi Piala Dunia yang dikelola Pemerintah Tiongkok sudah mencapai angka 4 miliar yuan, naik hampir dua kali lipat dibanding Piala Dunia 2010.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.