Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ashley Cole Digantikan Remaja yang Belum Bisa Mengemudi

Kompas.com - 26/05/2014, 07:00 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber

LONDON, KOMPAS.com — Empat tahun lalu, remaja yang sampai sekarang belum bisa mengemudi ini hanya bisa menonton Piala Dunia di televisi. Namun, pada tahun ini, remaja ini dipastikan tampil di Piala Dunia 2014 Brasil.

Ini kisah Luke Shaw. Baru berusia 18 tahun, Shaw terpilih masuk skuad Inggris ke Piala Dunia 2014, hanya dua bulan sejak debut internasionalnya. Dia menggantikan Ashley Cole, pemain yang merupakan idola Shaw empat tahun lalu, dan sudah gantung sepatu dari timnas Inggris.

Bila rumor yang beredar di media massa Inggris benar, Shaw juga bakal menjadi pemain bek termahal di Premier League. Berstatus pemain Shoutampton, Shaw sedang diincar Manchester United, Chelsea, dan klub-klub lain di Liga Premier. Nilai transfer yang ditawarkan konon berkisar antara 27 juta poundsterling hingga 30 juta poundsterling, atau sekitar lebih dari Rp 500 miliar.

Rumor soal nilai transfer dan kepastian berangkat ke Brasil bisa menjadi awal perubahan dramatis bagi Shaw, yang sudah beberapa kali dipertimbangkan sebagai pemain bek terbaik di Liga Inggris tersebut.

"Ketika aku menengok kembali ke belakang, memang luar biasa perjalanan yang sudah kutempuh. Aku baru dua tahun bermain di Premier League dan kini aku mewakili negaraku di Piala Dunia," ujar Shaw, di kamp latihan Inggris di Portugal, pekan lalu.

Saat ini, Shaw bahkan belum punya rumah sendiri. Empat tahun terakhir dia jalani dengan tinggal di penginapan di Southampton.

"Aku belum bisa mengemudi. Aku merupakan salah satu pemuda yang disopiri ke tempat latihan. Aku akan ambil kursus intensif untuk belajar mengemudi dalam satu pekan (usai Piala Dunia)," aku Shaw.

Kembali ke 2010, Shaw mengatakan dia menyaksikan Piala Dunia yang berlangsung di Afrika Selatan itu hanya dari layar kaca. Dia bahkan tak ingat sama sekali soal hajatan serupa sebelumnya. Pada 2010, dalam ingatannya terbayang betapa dia terpukau melihat permainan Cole.

"Beberapa tahun lalu aku duduk menonton Ashley Cole di televisi. Aku selalu mengaguminya. Dia idola saya karena caranya bermain. Aku mendongak melihatnya," tutur Shaw yang mengaku mengagumi Chelsea.

"Rasanya benar-benar aneh menggantikan seseorang yang kuidolakan. Dia (Cole) senang dengan penunjukanku dan bahkan memberi selamat," lanjutnya.

Di Brasil, Inggris berada di Grup D bersama dengan Italia, Uruguay, dan Kosta Rika. Pada laga perdana Inggris, yaitu melawan Italia, Shaw sementara ini diplot menjadi cadangan untuk Leighton Baines.

Menurut Shaw, ia tak memusingkan gosip soal nilai transfernya dan hanya fokus menyiapkan diri sebaik mungkin supaya bisa menjawab kepercayaan Rod Hogdson kapan pun kesempatan itu datang.

"(Rencana transfer) itu tidak mengganggu saya sedikit pun. Aku di sini bermain untuk Inggris dan saya fokus pada itu," ujar pemain yang berasal dari akademi klub yang juga menghasilkan bintang Real Madrid, Gareth Bale, ini.

Debut Shaw mendapat banyak pujian dari para striker. Dia dinyatakan lulus pinpoint dengan pujian dari para pemain penyerang itu. Cole, pemain yang pernah 107 kali mewakili Inggris, adalah salah satu yang memuji permainan Shaw.

Chelsea barangkali sekarang sedang sibuk merutuki diri sendiri karena pernah menolak Shaw yang mendaftarkan diri saat berumur delapan tahun. Padahal, hampir seluruh keluarga Shaw adalah penggemar Chelsea.

"Serius, aku tidak diterima (Chelsea) karena tinggi badanku," kenang Shaw.

Menurut Shaw, badannya baru mulai tumbuh tinggi dan membesar saat dia berumur 14 atau 15 tahun. Dia mengaku masih sangat ingat hari pertama menjalani uji coba di Shoutampton.

"Aku mendapat panggilan telepon yang mengatakan mereka ingin membawaku," ungkap Shaw. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Liga Indonesia
AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

Liga Italia
Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Liga Indonesia
Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Bundesliga
5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

Bundesliga
Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Liga Indonesia
Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bundesliga
Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Liga Spanyol
Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Motogp
Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Liga Indonesia
Kata Indra Sjafri soal Label Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Kata Indra Sjafri soal Label Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Prediksi Ranking FIFA: Indonesia Salip Malaysia, Naik Peringkat Ke-135

Prediksi Ranking FIFA: Indonesia Salip Malaysia, Naik Peringkat Ke-135

Timnas Indonesia
Jadwal Spain Masters 2024, Indonesia Pastikan Wakil di Perempat Final

Jadwal Spain Masters 2024, Indonesia Pastikan Wakil di Perempat Final

Badminton
Kalahkan Arema FC, Bajul Ijo Langsung Penuhi Janji Jalan Kaki 1,5 Km

Kalahkan Arema FC, Bajul Ijo Langsung Penuhi Janji Jalan Kaki 1,5 Km

Liga Indonesia
Ronaldo Marah ke Wasit Setelah Portugal Kalah

Ronaldo Marah ke Wasit Setelah Portugal Kalah

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com