Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bale: Mimpi Masa Kecil Jadi Kenyataan

Kompas.com - 25/05/2014, 12:54 WIB
Okky Herman Dilaga

Penulis

Sumber UEFA
LISABON, KOMPAS.com - Real Madrid tidak salah menjadikan Gareth Bale sebagai pemain termahal dunia saat dibeli dari Tottenham Hotspur pada musim panas lalu. Paling tidak, Bale terbukti menjadi salah satu pemain andalan Madrid meraih gelar Liga Champions kesepuluh pada musim ini.

Los Merengues memenangi laga final Liga Champions 2013-14 usai menaklukkan Atletico Madrid 4-1 melalui babak perpanjangan waktu yang berlangsung di Estadio da Luz, Lisabon, Sabtu (24/5/2014).

Real Madrid sempat tertinggal lebih dahulu melalui gol Diego Godin pada menit ke-36. Jelang waktu normal 2x45 menit berakhir, Los Blancos menyamakan kedudukan lewat gol Sergio Ramos.

Pada masa perpanjangan waktu, Real Madrid mencetak tiga gol tambahan melalui Gareth Bale (110), Marcelo (118), dan penalti Cristiano Ronaldo (120). Real Madrid menang 4-1 dan mendapat gelar kesepuluh di Liga Champions.

Setelah pertandingan, Bale mengomentari kesuksean Madrid meraih gelar juara. Berikut ini adalah wawancara Bale seperti yang dilansir situs resmi UEFA.

Bagaimana perasaan memenangi Liga Champions?
Perasaan yang luar biasa bisa menjuarai Liga Champions. Ya, pertandingan itu sangat sulit. Atletico menyulitkan kami. Namun, kami memperlihatkan karakter yang kami miliki dan akhirnya kami mampu menang.

Babak pertama cukup sulit, Atletico bermain menekan dan Anda kesulitan membuka ruang serta membuat kesempatan.
Ya, tentu saja. Itulah tipe permainan Atletico. Mereka bertahan dengan sangat kuat dan tidak memberikan banyak ruang kepada lawan. Tetapi, kami terus berusaha keras dan akhirnya mendapatkan gol yang dibutuhkan. Gol itu memberikan kami momentum dan meraih kemenangan.

Apa yang Anda pikirkan saat melihat kesalahan lini belakang atas terciptanya gol Atletico?
Itu sudah terjadi. Salah satu hal dalam sepak bola, kesalahan bisa terjadi. Namun, kami menunjukkan karakter dan tetap kompak. Kami bekerja keras sebagai tim sepanjang pertandingan.

Apa Anda berpikir mungkin tim mencetak gol seperti itu pada menit ke-93?
Kami selalu berharap dan kami mendapatkan gol. Tentu saja kami mencetak gol yang hebat. Kami telat mendapatkan gol, namun gol itu membuat babak perpanjangan waktu sedikit spesial.

Mengenai Anda, Anda mendapat empat atau lima kesempatan. Setelah terus gagal, akhirnya Anda mencetak gol.
Ya, hal ini terjadi dalam sepak bola. Anda akan mendapatkan hari di mana gagal mencetak gol. Tetapi yang terpenting Anda jangan kehilangan rasa percaya diri. Terus berusaha, menembak bola, dan terima kasih gol itu terjadi.

Pada akhir laga, Anda sangat kelelahan. Namun, saya melihat kegembiraan memberikan Anda tambahan motivasi?
Tentu saja. Babak perpanjangan waktu menyulitkan. Semua pemain kelelahan, namun kami menunjukkan karakter kembali dan mampu tampil baik dalam 30 menit laga terakhir. Kami mendapat momentum dan beberapa gol untuk memenangi trofi.

Ketika mengangkat piala, apa yang terlintas di pikiran Anda?
Mimpi yang menjadi kenyataan. Saat masih kecil, Anda memimpikan mengangkat trofi Liga Champions. Dan, trofi kesepuluh Liga Champions untuk Real Madrid sungguh spesial. Ini merupakan salah satu yang tercatat dalam sejarah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber UEFA
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

Timnas Indonesia
Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut 'Rematch'

Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut "Rematch"

Liga Spanyol
STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Sports
Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Sports
Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

Liga Inggris
Bernardo Tavares Minta PSSI Perbaiki Kinerja Wasit

Bernardo Tavares Minta PSSI Perbaiki Kinerja Wasit

Liga Indonesia
Kunci Borneo FC Dominasi Regular Series Liga 1 di Mata Pieter Huistra

Kunci Borneo FC Dominasi Regular Series Liga 1 di Mata Pieter Huistra

Liga Indonesia
3 Agenda Perayaan Satu Dekade Jr NBA di Indonesia

3 Agenda Perayaan Satu Dekade Jr NBA di Indonesia

Sports
Jadwal Lengkap 8 Besar Piala Asia U23 2024: Indonesia Vs Korea Selatan

Jadwal Lengkap 8 Besar Piala Asia U23 2024: Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Kata Larry Siwu Usai Kalah dari Rahul Pinem di HSS Series 5

Kata Larry Siwu Usai Kalah dari Rahul Pinem di HSS Series 5

Olahraga
Target Persib pada Dua Laga Sisa Jelang Championship Series

Target Persib pada Dua Laga Sisa Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com