"Kami mendedikasikan kemenangan ini untuk kota Naples, termasuk Neapolitan yang mengalami nasib buruk karena tertembak dan kami juga berterima kasih kepada pihak berwenang yang segera membawanya ke rumah sakit untuk menyelamatkan hidupnya," ujar ADL kepada Rai Sport.
Napoli untuk kelima kalinya merebut gelar Coppa Italia setelah menaklukkan Fiorentina 3-1. Laga final ini sempat tertunda selama 45 menit, ketika kapten Marek Hamsik dan polisi berbagi informasi dengan ultras.
Rumor yang beredar menyebutkan bahwa seorang Neapolitan yang ditembak di kota itu meninggal. Tetapi kabar itu ternyata tidak berdasar dan polisi menjamin bahwa penembakan tersebut tidak terkait dengan pertandingan.
"Pada saat itu saya fokus hanya untuk melakukan verifikasi dengan pihak berwenang bagaimana kami bisa yakin pertandingan akan berlangsung, karena jika tidak maka akan menjadi kekalahan sepak bola Italia."
"Kami juga memecahkan masalah dengan membantu dua grup ultras, yang sangat pengertian dan kooperatif."
ADL juga memuji pelatih Rafael Benitez, yang mengawali kinerjanya di Napoli dengan mempersembahkan gelar ini. Menurutnya, pelatih asal Spanyol itu sudah memperlihatkan bahwa dirinya sangat profesional, luar biasa dan genius.
"Dengan semua perubahan tim ini sangat positif untuk memenangkan gelar dan dia melakukan pekerjaannya dengan sangat bagus di liga yang sulit ini. Melatih di Naples tidak sama seperti bekerja di tempat lain. Percayalah kepadaku!"
"Saya angkat topi untuk Rafa, karena dia menjadi bagian dari organisasi kami dan akan tetap menjadi bagian."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.