ABIDJAN, KOMPAS.com - Pelatih tim nasional Pantai Gading, Sabri Lamouchi, adalah pelatih termuda dalam jajaran pelatih ke-32 tim yang akan berkompetisi di Piala Dunia Brasil 2014. Meski sempat diragukan kemampuannya, Lamouchi dengan berani menargetkan Pantai Gading untuk pertama kalinya bisa lolos dari babak grup ke putaran 16 besar Piala Dunia.
"Target kami adalah lolos dari babak grup. Pantai Gading belum pernah melakukan itu sebelumnya. Itu akan menjadi sebuah hasil yang sempurna bagi kami. Setelah itu, saat Anda bermain di babak knock-out akan muncul semangat yang meluap. Kami siap bermain sebaik mungkin di Piala Dunia," kata pelatih berusia 42 tahun itu.
Lamouchi, mantan pemain asal Perancis, mengakhiri kariernya sebagai pemain pada 2009 di klub Qatar, Al-Khairitiyah. Dia ditunjuk sebagai pelatih Pantai Gading sejak Mei 2012, yang merupakan karier manajemen pertamanya.
Wajarlah bila penunjukan pria kelahiran Lyon, dari orangtua berdarah Tunisia, itu langsung mengundang kontroversi. Alasannya, penunjukannya hanya beberapa bulan setelah Francois Zahoui membawa tim Pantai Gading ke final Piala Afrika. Meski ketika itu Pantai Gading kalah di partai final melalui adu tendangan penalti, pencapaian Zahoui tersebut sudah sangat baik.
Lamouchi pun harus bekerja keras agar bisa diterima rakyat Pantai Gading dan dia mendapatkannya setelah membawa Pantai Gading memenangi laga melawan Senegal pada babak play off Piala Dunia 2014.
Manajer baru
Mantan gelandang yang 12 kali membela tim nasional Perancis (1996-2001) ini memiliki pengalaman cukup kaya sebagai pemain. Selain bermain di liga Perancis, dia juga pernah berkiprah di liga Serie A Italia bersama klub Parma, Inter Milan, dan kemudian Genoa. Dia juga sempat menikmati liga Qatar bersama klub Al-Rayyan, Umm-Salal, dan Al-Khairitiyah.
Meski berstatus sebagai manajer atau pelatih baru, Lamouchi bisa membawa Pantai Gading ke-18 pertandingan, dengan 10 kali menang, 6 seri, dan hanya dua kali kalah.
Di Piala Dunia Brasil nanti, Pantai Gading yang berada di Grup C bersama Kolombia, Yunani, dan Jepang memiliki peluang cukup besar untuk lolos ke babak berikutnya.
Dengan kekuatan fisik para pemainnya dan mental pantang menyerah yang dimiliki Didier Drogba dan kawan-kawan, Lamouchi bisa memusatkan perhatian saat menentukan strategi yang tepat untuk meredam strategi tim lawan.
Meski berstatus sebagai manajer baru, Lamouchi terbukti mampu menjadi motivator yang baik bagi anak-anak asuhnya. Karena ito, Piala Dunia 2014 merupakan batu loncatan besar dalam karier kepelatihan Lamouchi. (Reuters/OKI)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.