Bermodal kemenangan 2-1 pada pertemuan pertama, Benfica berhasil menahan imbang Juventus tanpa gol saat bermain di Stadion Juventus, Turin, Kamis (1/5/2014). Pada laga tersebut, Juventus mengendalikan permainan, tetapi kerap gagal dalam penyelesaian akhir.
Meski lebih banyak menerima tekanan, Siqueira menganggap Benfica mampu tampil tenang. Strategi yang diterapkan pelatih Jorge Jesus untuk menahan gempuran Juventus pun dianggap berhasil dijalankan oleh dia dan rekan-rekannya di lapangan.
"Kami tahu kekuatan sendiri. Kami mencoba menguatkan lini pertahanan dan melakukan serangan balik dengan empat atau lima pemain. Apa yang kami lakukan pada pertemuan pertama memberikan kepercayaan saat bermain di sini," ujar Siqueira kepada Sky Sports Italia.
"Juventus merupakan klub yang tangguh. Namun, kami bermain seperti para pejuang gigih, dan keberhasilan ini sangat layak untuk kami," ujar Siqueira.
Benfica akan menantang Sevilla pada laga final yang kembali akan berlangsung di Stadion Juventus, Turin, 14 Mei mendatang. Ini menjadi final kedua Benfica secara beruntun di Liga Europa. Pada tahun lalu, Benfica harus mengakui keunggulan Chelsea.
"Kami tidak memikirkan soal masa lalu. Apa yang terjadi pada masa lalu membantu kami mempersiapkan masa depan. Kami telah memenangi kompetisi liga lokal dan sekarang melaju pada tiga partai final," ujarnya.
Sementara itu, Siqueira tidak menampik bila ada sedikit kericuhan di lorong menuju ruang ganti seusai pertandingan. "Saat tiba di sini, semua sudah berakhir. Normal bila ada ketegangan menghadapi laga seperti ini. Namun, aku tidak melihat hal tersebut. Tim yang kalah mengatakan beberapa hal," ujar Siqueira.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.