Pada pertandingan yang berakhir 3-3 itu Anelka mencetak dua gol. Namun, seusai menyarangkan gol kedua, Anelka terlihat menunjukkan gestur quenelle, yang dianggap memiliki konotasi antisemit atau kebencian terhadap kaum Yahudi.
Quenelle, yang dipopulerkan oleh komedian Perancis Dieudonne, mengundang kecaman secara luas di tempat asal Anelka dan di kalangan antirasial serta Yahudi di Inggris. Setelah melakukan investigasi, FA akhirnya mendakwa Anelka bersalah.
"FA menyewa seorang ahli untuk menentukan makna quenelle yang aku buat, setelah itu mereka menyimpulkan bahwa sikapku memiliki konotasi antisemit yang menyebabkan tuduhanku oleh FA," ujar Anelka.
"Kesimpulan itu akan menjadi sah jika ahli mereka adalah orang Perancis, tinggal di Perancis dan juga memiliki pengetahuan yang tepat dari sikapku. Tidak ada yang lebih baik daripada Mr Cukierman, Presiden CRIF (Perwakilan Lembaga Yahudi di Perancis), yang menjelaskan dengan jelas bahwa quenelle yang aku lakukan tidak dapat dianggap sebagai gerakan antisemit."
"Dia juga menjelaskan secara akurat dan pada waktu apa gerakan tersebut bisa memiliki konotasi seperti itu. Karena itu, aku meminta FA untuk menghapus tuduhan kepadaku dan aku ulangi, aku bukan merupakan seorang yang antisemit atau rasial," tutup Anelka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.