Gagal Lolos, Juve Ulangi Kesalahan Empat Tahun Silam

KOMPAS.com — Juventus harus memupus mimpi mereka untuk terus berlaga pada babak 16-besar Liga Champions musim 2013/14. Hanya membutuhkan hasil imbang, Carlos Tevez dan kawan-kawan justru kalah 0-1 atas Galatasaray pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Ali Sami Yen Spor, Istanbul, Rabu (11/12/2013).

Dengan kegagalan tersebut, untuk kali pertama dalam empat musim terakhir ada tim asal Italia yang gagal lolos dari fase grup. Pada musim 2009/2010, salah satu tim asal Italia juga pernah gagal lolos ke 16-besar, dan tim Italia tersebut juga Juventus.

Saat itu, Juve hanya finis di urutan ketiga Grup A, di bawah Bordeaux dan Bayern Muenchen. Seperti halnya sekarang, ketika itu Juve juga membuang kesempatan saat hanya tinggal membutuhkan hasil seri pada pertandingan terakhir grup. Dalam pertandingan yang berlangsung pada 8 Desember 2009, di Stadion Olimpico, Turin, Juventus justru digilas Muenchen 1-4.

Dengan tersingkirnya Juve, maka Italia tinggal menggantungkan harapan pada dua wakilnya yang lain, yakni AC Milan dan Napoli. Dua pertandingan tersebut akan berlangsung pada Kamis (12/12/2013) dini hari WIB.

Milan akan menghadapi Ajax Amsterdam di Stadion San Siro, Milan. Saat ini, Milan berada di peringkat kedua dengan poin 8. Sementara Ajax tepat berada di bawahnya, dengan selisih satu poin. Artinya, Milan hanya membutuhkan hasil minimal seri untuk dapat menemani Barcelona.

Sementara Napoli akan meladeni Arsenal di Stadion San Paolo, Naples. Pada pertemuan pertama di kandang Arsenal, Mesut Oezil dan kawan-kawan menang 2-0. Artinya, Napoli harus mencetak tiga gol tanpa balas untuk bisa lolos ke-16 besar. Hal itu bisa terjadi jika pada pertandingan lain Borussia Dortmund bisa mengalahkan Marseille.

Hingga saat ini, memang belum ada tim yang sudah memastikan lolos dari Grup F. Arsenal berada di peringkat pertama dengan nilai 12, Dortmund di peringkat kedua dengan nilai 9, dan Napoli di peringkat ketiga dengan nilai 9, sementara Marseille yang berada di posisi juru kunci belum meraih poin sama sekali. Namun, Dortmund berada di atas angin karena memiliki catatan head-to-head yang bagus saat berhadapan dengan Arsenal dan Napoli.