Sekjen PSSI, Joko Driyono, menjelaskan, tidak ada satu pun dari 22 tim yang lolos verifikasi memenuhi lima asepek. Kelima aspek tersebut adalah finansial, infratruktur, legal dan hukum, administrasi, dan pembinaan usia muda.
Namun, mengingat kompetisi tetap harus dijalankan, menurut Joko, Komite Eksekutif PSSI memfokuskan dua aspek prioritas yakni finansial dan infrastruktur.
Dari kedua aspek tersebut, 22 tim yang bisa memenuhi di antaranya 18 klub ISL (tiga diantaranya tim promosi) dan 4 klub IPL. Keempat klub IPL tersebut adalah PSM Makassar, Semen Padang, Persijap Jepara, dan Persiba Bantul. Dengan begitu, Pro Duta, Perseman Manokwari, dan Persepar Palangkaraya tidak lolos.
"Ini masih bersifat calon sementara karena Exco memutuskan aspek finansial perlu pendalaman. PSSI tidak hanya menerima catatan yang bersumber dari klub saja, melainkan dari pemain dan media yang bisa berdampak terhadap kesalahan dalam pengambilan keputusan. Karena itu, 22 tim ini belum tentu jika validitas keungannya gagal," jelas Joko, Selasa (10/12/2013).
Dari segi finansial, Joko menjelaskan ada 7 klub ISL dan 2 klub IPL masih bermasalah. Tujuh klub ISL adalah Sriwijaya FC, Pelita Bandung Raya, Arema, Persela Lamongan, Persepam Madura United, Persik Kediri, dan Perseru Serui.
Sementara dua klub IPL adalah Persijap Jepara dan Persiba Bantul. Aspek finansial berupa audit keuangan musim lalu, proyeksi keuangan musim depan, dan tidak boleh ada tunggakan gaji pemain.
"Banyak klub proses auditnya belum selesai. Kami menunggu sepekan ke depan bagi klub melengkapi datanya," tutur Joko.
PSSI juga memberikan waktu sepekan kepada masing-masing tim untuk mengajukan banding. "Tapi tidak boleh mengajukan bukti baru. Dan nantinya, klub-klub yang tidak lolos akan bermain di Divisi Utama," ulas Joko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.