"Gagal, Mas. Umur, katanya, karena aku lahir tanggal 25 Juni 1995," ungkap Anang kepada Kompas.com.
Anang memang bukanlah termasuk dalam 40 pemain yang dipanggil oleh pelatih Indra Sjafri untuk mengikuti seleksi. Namun, usaha Anang patut diapresiasi.
Ia mengaku berangkat seorang diri dari rumahnya ke Kota Batu dan terpaksa menginap di masjid pada Jumat (8/11/2013) malam. Saat Evan Dimas dan kawan-kawan merampungkan latihan pada Sabtu (9/11/2013) pagi, Anang menyampaikan keinginannya kepada Indra, tetapi Anang diminta datang pada sesi latihan sore.
Anang tetap tampak semangat. Ia sudah hadir di lapangan sebelum timnas U-19 melakoni sesi latihan sore. Saat Indra tiba di lapangan, Anang menghampiri pelatih asal Sumatera Barat tersebut. Namun, Anang terlihat hanya duduk di pinggir lapangan dan serius mengamati jalannya seleksi.
Setelah latihan rampung, Anang kembali bertanya kepada Indra mengenai peluangnya mengikuti seleksi. Apa daya, Anang pulang ke Sragen dengan tangan hampa.
Impian Anang bermain bersama idolanya, Evan Dimas, pun pupus. "Kecewa yah kecewa, Mas. Tetapi aku menerima keputusan apa pun. Yang penting aku sudah berusaha," tutur Anang.
Meski begitu, Anang tak menyerah. Ia berencana juga mengikuti seleksi Persela Lamongan U-21. Lewat sepak bola, Anang ingin perekonomian keluarga meningkat, mengingat orangtuanya, Satimin-Satini, yang berprofesi sebagai petani.
"Tinggal tunggu panggilan. Tapi kalau tidak diterima, aku kerja saja. Mungkin rezekinya tidak di sepak bola," beber Anang yang ternyata mengidolakan Persija Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.