Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ferguson Ungkap "Dosa" Terbesarnya di Old Trafford

Kompas.com - 21/10/2013, 22:39 WIB
Ary Wibowo

Penulis

MANCHESTER, KOMPAS.com — Mantan Pelatih Manchester United, Sir Alex Ferguson, mengungkapkan penyesalan terbesarnya selama 26 tahun mengarsiteki Setan Merah. Ia mengaku, salah satu penyesalannya itu adalah menjual bek asal Belanda, Japp Stam, ke Lazio pada 2001.

Pengakuan itu diungkapkan Ferguson saat diwawancarai MUTV. Ferguson menyesal menjual Stam karena ketika itu bek asal Belanda tersebut menjadi salah satu pilar penting di lini belakang Setan Merah.

Stam didatangkan dari PSV Eindhoven pada 1998. Tiga musim di Premier League, Stam sukses membawa MU meraih tiga gelar Premier League pada 1999, 2000, dan 2001; Piala FA (1999); Liga Champions (1999); serta Intercontinental Cup (1999).

Ferguson menilai, Stam merupakan salah satu pemain yang berjasa besar saat MU meraih treble winners. Namun, pria asal Skotlandia itu mengaku harus menjual Stam ke Lazio dengan biaya 15,3 juta pounds karena manajemen klub membutuhkan dana.

"Ketika saya berpikir tentang hal yang mengecewakan, jelas (menjual) Japp Stam akan selalu menjadi kekecewaan terbesar bagi saya. Saya telah membuat keputusan yang buruk," ungkap Ferguson.

Seperti dilansir Daily Mail, kekecewaan Ferguson itu sepertinya didasari oleh pengakuan Stam sendiri dalam otobiografinya. Ketika itu, Stam mengaku diminta pindah oleh Ferguson di salah satu pom bensin.

"Aku menyadari klub ingin mendepakku. Mereka juga ketika itu sedang membutuhkan uang. Buku ini (otobiografi) suatu saat nanti pun bisa membuat konflik antara diriku dan pelatih (Ferguson)," tulis Stam dalam otobiografinya.

"Pada suatu pagi, aku berbicara kepadanya tentang apa yang ada di pikiranku. Setelah itu, aku meninggalkan tempat latihan. Ketika dalam perjalanan pulang, aku mendapatkan telepon dari sekretaris Ferguson, dan dia mengatakan bahwa Ferguson ingin berbicara kepadaku."

"Ferguson berkata, 'Di mana kamu?' Aku menjawab 'Di dekat rumah, di sebuah pom bensin'. Ferguson berkata lagi 'Tunggu di sana!' Dia kemudian langsung menuju mobilnya dan menemuiku."

"Di pom bensin itu, dia memarkirkan mobilnya dan langsung menemuiku. Dia berkata bahwa aku harus segera dijual. Kemudian dia berkata, 'Dapatkah kamu pindah ke Lazio secepatnya?' Aku lalu menyetujuinya. Percakapan singkat dalam mobil di pom bensin ini sudah cukup bagiku untuk meninggalkan klub besar tersebut."

"Ketika aku memikirkannya lagi sekarang, dan itu sebelumnya tidak pernah aku ungkapkan, aku tidak percaya bisa membiarkan hal tersebut terjadi padaku sebagai seorang pemain sepak bola."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com