Laga Indonesia vs Korea Selatan Lebih Diminati Penonton

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak seperti saat laga Timnas Indonesia U-19 melawan Laos maupun Filipina yang sepi penonton, pertandingan Indonesia vs Korea Selatan, Sabtu (12/10/2013) malam ini bakal lebih ramai penonton.

Animo masyarakat lebih tinggi untuk menyaksikan pertandingan yang menentukan bagi Timnas Indonesia U-19 untuk bisa lolos ke babak selanjutnya. Sejak siang hingga sore tadi jelang laga malam ini, penonton sudah memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

Penonton terlihat memadati empat pintu loket tempat penjualan tiket, yakni di Loket Barat, Loket Al Bina, Loket Timur, dan Loket Utara. Meskipun tidak ada penurunan harga tiket dibanding dua laga sebelumnya, namun jumlah penonton diperkirakan meningkat.

"Jumlah penonton Timnas Indonesia pada hari ini meningkat dibandingkan laga melawan Laos dan Filipina. Sebab, lawan yang akan dihadapi merupakan Korea Selatan. Kemudian hari ini, sebagian besar pegawai kantor libur," tutur Sutarman, penjaga loket Timur.

Dia mengaku, sampai Sabtu siang tadi saja telah terjual 10 persen dari kuota tiket. Padahal, di Loket Timur di jual tiket untuk kategori VIP Timur, Kategori II, dan Kategori III.

"Penjualan lebih baik dibandingkan sebelumnya. Penjualan tiket sejak pukul 09.00 - 22.00 WIB. Sampai dengan kemarin belum ada tiket palsu," ujarnya.

Sementara itu di Loket Utara tempat penjualan tiket kategori III dan IV sudah terjual sejumlah 5.000 lembar tiket.

"Pertandingan hari ini lebih bagus dibandingkan dua pertandingan sebelumnya. Tercatat untuk kategori III dan IV sudah terjual 5.000 lembar tiket," tutur penjaga loket tiket Utara, Joko Sularso.

Indonesia dan Korsel sama-sama mengoleksi poin  sempurna dari dua laga. Korsel berada di puncak klasemen karena unggul selisih gol setelah sukses menang 4-0 atas Filipina dan 5-1 melawan Laos. Sementara skuad Garuda Muda mengikuti di posisi kedua seusai menekuk Laos 4-0 dan Filipina 2-0.

Bagi Indonesia, tiga poin adalah sebuah keharusan jika ingin meneruskan berpentas di ranah Asia. Maklum, jika mengincar posisi enam tim runner-up terbaik untuk lolos ke putaran final, peluang Indonesia rasanya cukup sulit karena harus bersaing dengan penghuni peringkat kedua dari delapan grup lainnya.(Glery Lazuardi)