Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia di Balik Kehebatan Neymar

Kompas.com - 07/08/2013, 11:21 WIB
Ary Wibowo

Penulis

BANGKOK, KOMPAS.com — Begitu bomber muda Brasil, Neymar da Silva, menerima umpan terobosan dari Oscar, tanpa ampun dia melepaskan tendangan keras dan bergetarlah jala gawang Spanyol. Seluruh penonton di Stadion Maracana bersorak. Seluruh warga Brasil bergempita. Di akhir laga, La Furia Roja kalah 0-3 dan skuad Selecao pun bersukacita karena mengunci gelar juara.

Betapa penting kemenangan Brasil di Piala Konfederasi 2013 itu bagi Neymar. Terlebih lagi, kesuksesan tersebut juga diikuti dengan torehan empat gol dan dua assist serta status pemain terbaik selama turnamen berlangsung. "Tanpa Neymar, Maracana kurang bergairah!" begitulah ucapan suporter Brasil melihat Neymar dan kawan-kawan naik ke podium kemenangan.

Kegemilangan Neymar sepanjang perhelatan Piala Konfederasi menunjukan potensi besar yang dimiliki pemain berusia 21 tahun itu. Lihat saja, bagaimana dengan skill dan kemampuan individu Neymar ketika melepaskan tendangan voli dari luar kotak penalti yang berujung gol ke gawang Jepang di partai pertama Piala Konfederasi, 16 Juni lalu.

Kehebatan Neymar pun diakui dunia. "Neymar mencetak gol indah dan dia menanamkan gaya angin puyuh dalam sepak bola," tulis media Spanyol lainnya, Sport. Demikian halnya dengan harian Perancis, L'Equipe, yang menyebut Neymar sebagai calon raja sepak bola dan akan berperan besar dalam langkah awal skuad Brasil menuju Piala Dunia 2014.

Rahasia
Sejatinya, ada beberapa aspek yang menjadi rahasia untuk membuat pemain sebagai raja dalam perhelatan sepak bola. Selain keterampilan individu, performa tim, dan pelatihan sepak bola, perlengkapan termasuk sepatu juga berperan sebagai faktor integral untuk mendukung keterampilan agar potensi pemain bisa dikeluarkan secara maksimal.

Demikian halnya dengan sepatu yang dikenakan Neymar. Dalam pergelaran Piala Konfederasi 2013 Neymar memakai sepatu Hypervenom yang dirilis oleh produsen perlengkapan olahraga, Nike. Dengan memakai slogan "A New Breed of Attack", Nike bisa dibilang cukup sukses menggabungkan teknologi dengan skill dan kemampuan individu Neymar dalam lapangan sepak bola.

"Saya pikir Neymar adalah penyerang terbaik. Dia sangat berenergi, cepat, dan dapat menyelesaikan peluangnya untuk mencetak gol. Dia juga masih sangat muda. Saya pikir seluruh karakteristik dalam Hypervenom sangat cocok dengannya," ujar Nike Footware Product Director, Aik Leong Lim, kepada Kompas.com dalam acara peluncuran Hypervenom di Bangkok, Thailand.

Lim menuturkan, konsep utama Hypervenom telah dirancang sedemikian rupa dalam kurun waktu dua tahun agar membuat pemain lebih cepat ketika mengolah bola saat menyerang. Menurutnya, pola permainan sepak bola saat ini telah berubah, di mana para penyerang tidak hanya ingin menjadi lebih cepat dalam berlari tanpa bola, tetapi juga ketika menggiring bola dalam situasi apa pun.

Kunci utama Hypervenom, lanjutnya, terletak pada sisi bawah sepatu yang mengandung nylon dan atas dengan teknologi All Condition Control (ACC). Bagian outsole yang terpisah, kata Lim, juga dapat membantu meningkatkan kemampuan pemain dalam membuat langkah tepat dalam menghadapi pemain bertahan dari tim lawan dengan kondisi lapangan basah maupun kering.  

"Sepatu ini dirancang agar pemain dapat memaksimalkan kecepatannya. Tetapi, di samping cepat, pemain juga harus lebih tangkas di ruang sempit untuk menciptakan peluang dan menempatkan bola ke gawang lawan," tuturnya.

Neymar pun mengaku senang telah dipercaya menjadi ikon Hypervenom. Baginya, tahun depan adalah kesempatan besar untuk membuktikan ketajamannya bersama sepatu barunya itu di Liga BBVA dan Piala Dunia. Publik Camp Nou serta Maracana tentunya juga akan berharap besar dapat kembali bersorak dan bergempita menyaksikan Neymar mengangkat piala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Internasional
IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

Sports
Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Liga Inggris
Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Liga Italia
Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Liga Italia
MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

Liga Inggris
Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Internasional
Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Liga Lain
Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Sports
Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

Liga Indonesia
Kata Pelatih Yordania Soal Timnas U23 Indonesia

Kata Pelatih Yordania Soal Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
LPDUK Kemenpora Ungkap Alasan Boyong Red Sparks ke Indonesia

LPDUK Kemenpora Ungkap Alasan Boyong Red Sparks ke Indonesia

Sports
Red Sparks Vs Indonesia All Star, Asa Lahirkan Penerus Megawati

Red Sparks Vs Indonesia All Star, Asa Lahirkan Penerus Megawati

Sports
Alasan Persik Layangkan Laporan ke Satgas Antimafia Bola

Alasan Persik Layangkan Laporan ke Satgas Antimafia Bola

Liga Indonesia
Permintaan Maaf Mourinho yang Terkuak oleh Kisah Schweinsteiger

Permintaan Maaf Mourinho yang Terkuak oleh Kisah Schweinsteiger

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com