Basuki Sebut Prestasi Persija Menurun akibat Pengurus Internal

Ia mencontohkan klub Persija Jakarta yang prestasinya semakin menurun akibat kepengurusan internal. "Contohnya saja Persija. Sudah prestasinya menurun, eh pengurusnya tidak mau turun juga. Tiba-tiba saja mereka sudah berbentuk PT dan DKI tidak memiliki saham kepemilikan di sana," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Jumat (19/7/2013).

DKI pun menjadi tidak bisa mengambil alih kepengurusan Persija. Oleh karena itu, ia mengharapkan pengurus Persija, apabila benar-benar mencintai klubnya dan ingin mendapatkan prestasi maksimal, dapat merelakan melepaskan jabatan di sana.

Upaya itu sama saja dengan risikonya sebagai orang politik. Basuki mencontohkan, ia mengambil risiko untuk tidak dipilih kembali di Pilkada DKI 2017 karena berbagai kecaman. Di antaranya Jakarta yang semakin macet akibat pembangunan Mass Rapid Transit (MRT), pembangunan MRT secara jalur layang, dan sebagainya.

"Kami mesti makan pil pahit. Kami saja rela sekalipun kami tidak dipilih lagi. Ada orang yang sumpah-sumpah enggak bakal pilih kami lagi sampai tujuh turunan. Tak apa yang paling penting pola transportasi di Jakarta beres, sungai, waduk, PKL mesti beres. Harusnya insan olahraga lebih sportif dari orang politik," kata Basuki.

Lebih lanjut, Basuki pun berniat untuk mendatangkan pelatih asing untuk melatih para atlet. Namun, satu kelemahan yang ia temukan apabila mendatangkan pelatih asing yakni minimnya sparring partner atau pelatih pendamping lokal yang memiliki pengalaman sama.

Dengan itu, ia pun menegaskan untuk menganggarkan perbaikan kualitas atlet dan pelatih di APBD Perubahan DKI 2013. Ketua KONI DKI Winny Erwindia mengharapkan prestasi cabang olahraga kontingen DKI semakin meningkat di bawah kepemimpinan Jokowi-Basuki. Pasalnya, DKI memiliki semua fasilitas dan SDM yang dibutuhkan.

Ia juga mengharapkan agar DKI memberikan anggaran dan hibah yang cukup untuk peningkatan prestasi olahraga di DKI.

"Maka itu, kita juga harus mempertanggungjawabkan dengan prestasi yang semakin membaik. Penggunaan keuangan menjadi prioritas untuk menjadi good governance. Kemudian juga risk management juga kita terapkan di management KONI," kata Winny.