Pada laga yang berlangsung di Songdo Global University Campus, seluruh gol tercipta pada babak kedua. Tiga dari lima gol China yang bersarang ke gawang Indonesia terjadi saat China memainkan strategi "power play".
Kendati gagal lolos, Andri Irawan enggan menyalahkan kinerja pasukannya. Mantan pelatih Electric PLN itu memang mengakui hanya beberapa pemain yang tampil baik, sementara sisanya di bawah performa lantaran minim pengalaman.
"Faktor pengalaman jadi pembeda. Para pemain kami masih muda dan minim jam terbang internasional. Hari ini, hanya lima pemain yang tampil stabil dan mampu bermain di bawah tekanan. Namun, kekalahan ini murni bukan karena kesalahan pemain," jelas Andri kepada Kompas.com, Senin (1/7/2013).
Sementara Wakil Bidang Teknik Badan Futsal Nasional (BTN), Justinus Lhaksana, tetap memberikan pujian kepada Indra Kurnia Purnomo dkk. Menurut mantan pelatih timnas futsal Indonesia itu, para pemain sebenarnya mampu menekan China sepanjang pertandingan.
"Kami dan China sama-sama memiliki banyak peluang mencetak gol. Kami sebetulnya mampu memberikan perlawanan berarti. Namun, dalam beberapa momen penting, para pemain sering bikin kesalahan," ucap Justin.
"Terlihat, para pemain kurang pengalaman. China sukses mencetak tiga gol ketika bermain 'power play' sejak menit ke-11 babak kedua," tutupnya.
Dari 14 pemain timnas futsal putra Indonesia ke AIMAG 2013, mayoritas memang masih berusia muda. Pemain paling senior adalah penjaga gawang Yos Adi Wicaksono yang berusia 29 tahun. Sedangkan, delapan pemain lain lahir di atas tahun 1990.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.