Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Xavi Ungkapkan Keinginan Tinggalkan Timnas

Kompas.com - 21/06/2013, 02:01 WIB

RIO DE JANEIRO, KOMPAS.com — Gelandang Barcelona, Xavi Hernandez, ternyata sudah pernah berpikir untuk meninggalkan timnas Spanyol. Keinginan itu berkecamuk pada musim panas 2012 setelah membawa Spanyol mempertahankan gelar Piala Eropa. Namun, ia mengurungkan niatnya.

Hal itu diungkapkan Xavi dalam wawancara dengan surat kabar terbesar di Spanyol, El Pais, pekan lalu. Berikut cuplikan hasil wawancaranya.

Benarkah kamu pernah berpikir untuk pensiun dari timnas?

"Ya, aku sempat berpikir begitu (pensiun dari timnas). Aku sempat menyampaikan hal ini kepada pelatih Del Bosque setelah semifinal (Piala Eropa 2012) bahwa aku ingin pergi (dari timnas). Tapi, aku berpikir lagi dan melihat di mana diriku."

Siapa yang pertama kali kamu kasih tahu?

"Del Bosque. Ia bertanya apakah aku tak bahagia. 'Apakah ini (bermain di timnas) membuatmu sedih?' tanyanya. Dan, jawabannya tidak. Aku memikirkannya sampai cukup lama."

Kemudian, apa kata Del Bosque?


"Dia kemudian mengatakan, 'Tidak, bung, tidak, kamu harus pergi ke Piala Dunia di Brasil. Bagaimana bisa kamu tak bermain di sana?' Aku kemudian mengatakan ingin berlibur untuk memikirkannya dan membicarakan hal ini dengan keluarga, teman, dan kekasihku. Aku melihat jelas bahwa jika aku pensiun dari timnas, turnamen internasional pertama yang tanpa diriku akan membuatku kecewa."

Apa yang menyebabkan kamu ingin tinggalkan timnas?

"Ini lebih karena adanya kritik daripada perasaan personal. Aku berpikir, rasanya sudah cukup. Kami bermain bagus, kami masuk final Euro (2012) dan aku terus mendengarkan bahwa aku bermain buruk dan melakukan kesalahan. Lalu, aku pikir publik sudah mulai bosan kepadaku. 'Ini saatnya, Xavi.' Tapi, kemudian kami menjuarai Euro 2012. Aku memikirkan hal ini dan mengatakan, 'Kamu tahu apa? Aku menikmati kebahagiaan. Aku masih cukup kuat. Aku akan terus bermain sampai Piala Dunia'."

Kini Xavi sudah berumur 34 tahun. Namun, ia masih memiliki permainan bagus dan menjadi salah satu roh permainan Spanyol. Di Barcelona, ia juga masih menjadi andalan dan baru saja membawa klubnya juara Liga BBVA. Di Piala Konfederasi 2013, dia juga tetap tampil cerdas dan menentukan permainan tim.

Padahal, dia sebenarnya memiliki cedera kambuhan. Namun, dia mendapat ahli yang tepat untuk merawat dan menangani cederanya, yakni Dr Ramon Cugat.

Bagaimana kondisimu setelah sempat cedera serius?

"Aku pikir aku tak akan bisa berjalan dengan normal. Jika tidak ditangani Dr Ramon Cugat, aku mungkin tak ada di sini (Piala Konfederasi 2013). Dia telah mengembalikanku dalam hidupku. Aku bangun dari tempat tidur dan tak bisa berjalan. Setelah Piala Dunia (2010) ada hari-hari di mana aku tak bisa berdiri. Itu rasanya sangat pahit."

Lalu apa yang kau pikirkan?

"Aku merasa, jika aku berhenti, maka keadaannya akan semakin buruk. Aku kemudian mencoba menikmati liburan selama dua pekan untuk menjauh dari kehidupan rutin dan kemudian bangkit lagi."

Sempat merasa kelelahan?

"Aku sudah semakin tua. Lebih dari itu, ada banyak pertandingan yang harus kujalani. Aku sudah bermain dalam 700 pertandingan bersama Barca dan hampir bermain 125 kali bersama timnas Spanyol. Itu terlalu banyak."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Arsenal Vs Chelsea, Arteta Salut dengan Pochettino

    Arsenal Vs Chelsea, Arteta Salut dengan Pochettino

    Liga Inggris
    Persebaya Vs Bali United, Mental Kuat Bajul Ijo

    Persebaya Vs Bali United, Mental Kuat Bajul Ijo

    Liga Indonesia
    Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

    Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

    Liga Italia
    Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

    Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

    Liga Indonesia
    Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

    Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

    Liga Inggris
    Respons Pemain Persib Usai Ikuti 'Kelas' VAR Liga 1

    Respons Pemain Persib Usai Ikuti "Kelas" VAR Liga 1

    Liga Indonesia
    Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

    Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

    Liga Indonesia
    Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

    Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

    Liga Indonesia
    Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

    Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

    Liga Italia
    Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

    Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

    Timnas Indonesia
    Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

    Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

    Timnas Indonesia
    Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

    Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

    Timnas Indonesia
    Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

    Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

    Liga Italia
    Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

    Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

    Timnas Indonesia
    Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut 'Rematch'

    Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut "Rematch"

    Liga Spanyol
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com