KOMPAS.com — Pasukan muda Spanyol berada di ambang sebuah sejarah besar ketika melakoni partai final Piala Eropa U-21, Selasa (18/6/2013) di Jerusalem. Pada partai puncak tersebut, Matador muda akan bertemu rival beratnya, Italia.
Jika Spanyol mampu mempertahankan gelar dengan mengalahkan Italia dan gawangnya tak kebobolan, maka sejarah itu tercipta. Mereka akan menjadi tim pertama yang sukses mengarungi sebuah putaran final kompetisi tanpa kebobolan di lima pertandingan.
Prestasi Spanyol akan kian menjulang tinggi dan sulit untuk disamai jika di level senior pun sukses merengkuh gelar Piala Konfederasi, yang tengah berlangsung. Ini berarti, Spanyol mendominasi sepak bola jagat ini dalam beberapa tahun terakhir.
"Kami adalah tim menang," ujar kiper Manchester United, David de Gea, yang merupakan satu dari lima pemain dari tim Spanyol yang memenangi gelar U-21 dua tahun lalu.
"Ini merupakan sebuah kesenangan bermain dengan rekan setim. Kami telah bersama-sama untuk waktu yang lama dan memainkan banyak pertandingan."
"Itu menciptakan sebuah pemahaman. Kami tahu bagaimana kami ingin bermain dan kami telah melakukan dengan baik."
Ini akan menjadi hal positif bagi pemain, yang mengalami kemunduran cukup signifikan dalam 12 bulan terakhir setelah menjadi bagian dari skuad Spanyol, di mana mereka tampil buruk di Olimpiade London 2012. Tak diduga, Spanyol terlempar secara menyakitkan meskipun mereka difavoritkan meraih emas.
Namun, pelatih Julen Lopetegui menyadari bahwa Italia bukan lawan yang mudah. Azzurrini telah memperlihatkan bagaimana permainan mereka ketika menyingkirkan Belanda di semifinal lewat gol tunggal pemain Liverpool, Fabio Borini.
"Mereka adalah tim yang masih mempertahankan kualitas normal sepak bola Italia, tetapi juga telah mengambil langkah maju dalam banyak aspek lain dari permainan," ujarnya.
"Mereka memiliki kemampuan yang besar untuk menciptakan bahaya. Mungkin gaya yang berbeda dengan kami, tetapi hal yang tidak kalah menarik."
Italia mengincar gelar pertama U-21 dalam sembilan tahun. Pelatih Devis Mangia pun mengadopsi gaya permainan timnas senior di bawah besutan Cesare Prandelli, yang lebih terbuka.
"Hal ini penting," ujarnya. Kami selalu mengatakan menang adalah hal penting, tetapi cara Anda melakukannya adalah lebih penting.
"Saya telah mendengar banyak orang mengatakan Italia adalah tim yang memainkan sepak bola yang baik. Itu adalah pertanda baik."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.