Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laga dengan Timnas Belanda, Pesimistis tapi Bola Bukan Matematika

Kompas.com - 07/06/2013, 09:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tim nasional Indonesia akan berhadapan dengan Belanda dalam laga uji coba internasional di Stadion Gelora Bung Karno, Jumat (7/6/2013). Meski bermain di kandang sendiri, tak bisa dimungkiri nada pesimistis lebih banyak terdengar bila ditanya peluang kemenangan timnas Indonesia. Namun, sepak bola tetap tak pernah akan sekaku rumus matematika.

Diperkirakan, De Oranje akan mudah menaklukkan Boaz Solossa dan kawan-kawan, sekalipun Louis van Gaal hanya membawa empat pemain inti dalam skuadnya. Pengamat sepak bola, Justinus Lhaksana, misalnya, pesimistis Indonesia bisa memberikan perlawanan terhadap tim tamu pada pertandingan nanti.

Dari segala segi, menurut Justin, timnas Indonesia kalah. "Terutama dari sisi teknik dasar dan positioning pemain kita yang masih harus belajar banyak," kata dia melalui surat elektronik yang diterima Kompas.com, Jumat (7/6/2013). Bahkan para pemain cadangan timnas Belanda pun harus diwaspadai.

"Justru timnas Garuda harus waspada terhadap motivasi para pemain cadangan ini. Pasalnya, pertandingan ini disiarkan di Belanda dan pastinya akan ditonton oleh banyak pengamat yang juga ingin melihat mental para debutan tersebut," papar Justin. Satu hal yang bisa dipastikan bakal terjadi, menurut dia, timnas Garuda harus melawan irama permainan yang diterapkan Belanda. "Harus lebih rapat di lini tengah, dibandingkan pada saat melawan Arab Saudi. Saat itu, tim kita kita kalah di lini tengah dan gampang sekali ditekan," beber Justin.

Tetap bukan rumus matematika

Meski demikian, sejatinya sepak bola bukanlah rumus matematika. Segala kemungkinan masih bisa terjadi untuk timnas Indonesia, menjadikan malam nanti sebagai Jumat yang agung bagi publik Tanah Air.

Justin pun tetap melihat ada celah yang bisa dimanfaatkan Indonesia untuk meredam perlawanan Wesley Sneijder dan kawan-kawan. Melalui surat elektronik kepada Kompas.com, Justin coba menilik kekuatan dan kelemahan kedua tim.

Kehadiran timnas Belanda, kata Justin, bakal memberi warna khusus untuk sepak bola Indonesia meski beberapa tim besar dari Inggris juga menjadwalkan datang ke Indonesia pada tahun ini. Pertanyaannya, apa sebenarnya tujuan kedatangan timnas Belanda ke Indonesia dan China? Betulkah hanya atas dasar ikatan sejarah dan budaya?

"Jika atas dasar hubungan budaya, saya rasa itu alasan yang diada-adakan. Jika iya apakah mereka mau datang dengan dibayar murah?" tanya Justin. Karena faktanya, ternyata mereka tidak mau dibayar murah.

Beberapa bulan lalu di majalah mingguan di Belanda Voetbal International, Louis van Gaal mengatakan jelas-jelas bahwa kunjungan ke Indonesia dan China bersifat komersial. Dia juga merasa bukan hal yang memalukan untuk melakukan uji coba di Asia, alih-alih melakukan try out di Eropa.

Namun, ada juga faktor lain yang juga diakui ada di balik kedatangan timnas Belanda. Van Gaal pernah mengatakan juga, kata Justin, kunjungan akan memberikan kesempatan liburan pada para pemain setelah menjalani musim yang melelahkan di klub masing-masing dan serangkaian uji coba timnas untuk Piala Dunia Brasil.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

    Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

    Timnas Indonesia
    Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

    Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

    Timnas Indonesia
    Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

    Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

    Liga Italia
    Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

    Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

    Timnas Indonesia
    Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut 'Rematch'

    Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut "Rematch"

    Liga Spanyol
    STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

    STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

    Timnas Indonesia
    Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

    Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

    Sports
    Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

    Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

    Sports
    Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

    Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

    Liga Inggris
    Bernardo Tavares Minta PSSI Perbaiki Kinerja Wasit

    Bernardo Tavares Minta PSSI Perbaiki Kinerja Wasit

    Liga Indonesia
    Kunci Borneo FC Dominasi Regular Series Liga 1 di Mata Pieter Huistra

    Kunci Borneo FC Dominasi Regular Series Liga 1 di Mata Pieter Huistra

    Liga Indonesia
    3 Agenda Perayaan Satu Dekade Jr NBA di Indonesia

    3 Agenda Perayaan Satu Dekade Jr NBA di Indonesia

    Sports
    Jadwal Lengkap 8 Besar Piala Asia U23 2024: Indonesia Vs Korea Selatan

    Jadwal Lengkap 8 Besar Piala Asia U23 2024: Indonesia Vs Korea Selatan

    Timnas Indonesia
    Kata Larry Siwu Usai Kalah dari Rahul Pinem di HSS Series 5

    Kata Larry Siwu Usai Kalah dari Rahul Pinem di HSS Series 5

    Olahraga
    Target Persib pada Dua Laga Sisa Jelang Championship Series

    Target Persib pada Dua Laga Sisa Jelang Championship Series

    Liga Indonesia
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com