Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wembley Bakal Dikuasai Tiki-taka Robot ala Bayern

Kompas.com - 25/05/2013, 04:43 WIB

LONDON, KOMPAS.com — Bayern Muenchen akan menantang Borussia Dortmund dalam laga final Liga Champions di Wembley, Sabtu (25/5/2013). Pertandingan ini akan menyajikan laga yang sengit mengingat keduanya merupakan tim terbaik Jerman. Bayern tidak bisa dimungkiri lebih berpengalaman daripada Dortmund dalam kompetisi bergengsi di benua Eropa ini. Die Roten sudah empat kali menjuarai Liga Champions, sedangkan Die Borussen baru sekali juara.

Belum lagi dalam dua tahun berturut-turut, Philipp Lahm dan kawan-kawan berhasil menembus partai final. Sementara Dortmund baru sekali berhasil mengangkat trofi juara pada 1996-1997.

Menilik penampilan Bayern yang tampil luar biasa sepanjang musim ini, banyak kalangan yang memperkirakan tim besutan Jupp Heynckes ini bakal menjadi jawara di Wembley sekaligus mengulang kenangan manis saat mengangkat trofi si Kuping Lebar seperti 2001.

Bagaimana peluang kedua tim pada pertandingan nanti? Berikut ulasan pengamat sepak bola Justinus Laksana mengenai laga final Liga Champions.

Memang mayoritas dari penggemar sepak bola yang netral akan mendukung Bayern Munchen. Dan, saya rasa memang pilihan yang sangat logis jika melihat prestasi Bayern Munchen tahun ini di mana mereka mendominasi Bundesliga dengan unggul 25 poin pada saat mereka menjadi juara. Bahkan, yang paling mengejutkan adalah "menghina" Barcelona dengan tujuh gol tanpa balas (semifinal Liga Champions).

Sebelum bertemu dengan Barcelona, FC Hollywood mempermalukan raksasa Italia, Juventus (2-0, 2-0). Apa hebatnya tim asuhan Jupp Heynckes ini?

Yang jelas kekompakan, di mana bertahun-tahun mereka bermain dengan pemain inti yang sama, sebut saja Philipp Lahm, Bastian Schweinsteiger, Franck Ribery, Arjen Robben. Bahkan, striker timnas Jerman, Mario Gomez, pun akhir-akhir ini dibangkucadangkan. Di samping itu, mereka bermain dengan gaya tiki-taka ala robot. Maksud saya tidak negatif, tapi dengan disiplin yang sangat tinggi. Tiki-taka menekankan dominasi permainan hanya di lini tengah sehingga pemain depan nyaris tidak ada.

Tiki-taka ala Bayern Munchen sedikit berbeda. Dengan jarak antarpemain 8-10 meter, mereka mampu menutup segala sudut lapangan. Taktik ini dilakukan dengan luar biasa berkat disiplin yang saya maksud tadi. Sirkulasi bola dengan efektivitas tinggi sehingga sangat sulit untuk dipatahkan. Didukung dengan fisik yang kuat dan skill individu dari pemain depan menjadikan tim ini sangat komplet.

Gaya permainan ini menjadi ciri khas Bayern Munchen tahun ini. Namun, apakah mereka betul tidak bisa dikalahkan?

Saya rasa tidak ada satu taktik sepak bola yang tidak bisa dipatahkan. Pada saat transisi menyerang, mereka memiliki kelemahan yang kurang bisa dimanfaatkan oleh pemain lawan. Terutama di sayap, sering kali "bolong" berkat nafsu tinggi Alaba dan Lahm yang kerap sekali mendukung serangan.

Selain itu, pemain belakang juga cenderung lambat jika di-counter oleh tim lawan dengan cepat. Ini yang membuat Pelatih Jurgen Klopp memutar otak beberapa pekan terakhir. Dari sisi materi, Klopp sangat paham bahwa pemain yang dimiliki masih di bawah pemain Bayern. Apalagi sudah dipastikan bahwa Mario Goetze harus absen karena cedera.

Ini bisa menjadi hal yang positif karena absennya Goetze nyaris tidak ada pemain yang tampil dominan sehingga sulit untuk diprediksi lawan, siapa yang harus diwaspadai. Yang jelas, Dortmund tidak boleh bermain seperti Bayern. Satu lagi, senjata Dortmund adalah defence yang sangat kokoh didukung oleh gelandang bertahan yang kreatif.

Berarti, jika Dortmund ingin memenangi pertandingan ini, mereka harus membuat Bayern frustrasi sehingga pemain Bayern akan membuat kesalahan demi kesalahan. Di situ letak peluang Dortmund melakukan serangan balik yang efektif didukung oleh Marco Reus dan Likay Gundogan untuk menyuplai sang top scorer, Robert Lewandowski.

Menurut saya, peluang Dortmund 50 persen untuk keluar menjadi juara. Terutama dari sisi motivasi dan taktik, Klopp harus mampu mengalahkan Heynckes sehingga kejutan kembali terjadi setelah FA Cup dan Copa del Rey.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Hasil Slovenia Vs Denmark 1-1: Eriksen Cetak Gol, Tim Dinamit Tertahan

    Hasil Slovenia Vs Denmark 1-1: Eriksen Cetak Gol, Tim Dinamit Tertahan

    Internasional
    Link Live Streaming Serbia Vs Inggris, Kickoff 02.00 WIB

    Link Live Streaming Serbia Vs Inggris, Kickoff 02.00 WIB

    Internasional
    Weghorst Pahlawan Belanda, Rekor 'Supersub' Oranye 2 Menit, 18 Detik

    Weghorst Pahlawan Belanda, Rekor "Supersub" Oranye 2 Menit, 18 Detik

    Internasional
    Hasil Proliga 2024, Jakarta Pertamina Enduro Tembus Final Four

    Hasil Proliga 2024, Jakarta Pertamina Enduro Tembus Final Four

    Sports
    Polandia Vs Belanda 1-2: Ketika Oranje Menang Tanpa Pemain Ajax...

    Polandia Vs Belanda 1-2: Ketika Oranje Menang Tanpa Pemain Ajax...

    Internasional
    Hasil Polandia Vs Belanda: Weghorst 'Supersub', De Oranje Menang 2-1

    Hasil Polandia Vs Belanda: Weghorst "Supersub", De Oranje Menang 2-1

    Internasional
    Persebaya Mulai Persiapan Menuju Liga 1 2024-2025, Rencana Munster

    Persebaya Mulai Persiapan Menuju Liga 1 2024-2025, Rencana Munster

    Liga Indonesia
    Italia Selamat dari Pukulan 23 Detik, Kata-kata Del Piero Terbukti, Pujian Totti

    Italia Selamat dari Pukulan 23 Detik, Kata-kata Del Piero Terbukti, Pujian Totti

    Internasional
    Polandia Vs Belanda: Polisi Amankan Pria Berkapak yang Ancam Fan

    Polandia Vs Belanda: Polisi Amankan Pria Berkapak yang Ancam Fan

    Internasional
    Link Live Streaming Polandia Vs Belanda, Kickoff 20.00 WIB

    Link Live Streaming Polandia Vs Belanda, Kickoff 20.00 WIB

    Internasional
    Nirgelar di Bayern Muenchen, Kane Makin Lapar Raih Trofi Euro 2024

    Nirgelar di Bayern Muenchen, Kane Makin Lapar Raih Trofi Euro 2024

    Internasional
    Rekap Final Australian Open 2024, Gelar Super 500 Perdana Ana/Tiwi

    Rekap Final Australian Open 2024, Gelar Super 500 Perdana Ana/Tiwi

    Badminton
    Eks Pemain Spanyol Puji Lamine Yamal, Ungkit Lionel Messi

    Eks Pemain Spanyol Puji Lamine Yamal, Ungkit Lionel Messi

    Internasional
    Hasil Australian Open 2024: Ahsan/Hendra Runner-up, Kalah dari Wakil China

    Hasil Australian Open 2024: Ahsan/Hendra Runner-up, Kalah dari Wakil China

    Badminton
    Perkenalkan Gilson Costa, Tambah Kekuatan Lini Tengah Persebaya

    Perkenalkan Gilson Costa, Tambah Kekuatan Lini Tengah Persebaya

    Liga Indonesia
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com