JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Djohar Arifin Husin, mendukung sanksi yang diberikan Komisi Disiplin PSSI kepada pemain Persiwa Wamena, Edison Pieter Rumaropen.
Seperti diberitakan, Pieter dihukum tak boleh terlibat dalam aktivitas sepak bola Indonesia selama seumur hidup setelah memukul wasit dalam laga Pelita Bandung Raya versus Persiwa di Stadion Siliwangi, Bandung, Minggu (21/4).
Menurut Djohar, sanksi yang diterima Pieter merupakan hukuman yang layak. "Pengurus PSSI sangat mendukung apa yang diputuskan Komisi Disiplin. Ini putusan yang sangat bagus dan menjadi pelajaran bagi seluruh pemain sepak bola," katanya di Jakarta, Kamis (25/4).
Dia menegaskan, PSSI tidak bisa lagi menoleransi kekerasan di lapangan sepak bola. Oleh karena itu, para pemain diharapkan bisa berperilaku sportif dan menghindari tindak kekerasan.
"Jadi, kalau ada pemain yang masih brutal, protes kepada wasit dengan cara kekerasan, itu tidak perlu ditoleransi lagi," tegas Djohar.
Ia berharap tak ada lagi pemain yang meniru tindakan Pieter. Pelatih dan manajer klub juga diminta ikut mengingatkan pemain agar berperilaku sportif di lapangan hijau.
"Saya minta para pelatih dan manajer memberi informasi dan penjelasan kepada pemainnya untuk tidak berbuat kekerasan. Saya juga meminta kepada pemain lainnya tidak mengulangi hal itu lagi," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.