Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buah Simalakama BTN

Kompas.com - 16/03/2013, 16:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Konflik yang terjadi di dalam tim nasional Indonesia merupakan dampak dari kontroversi pembentukan Badan Tim Nasional (BTN). Suasana seperti itu jelas tak mendukung untuk pembentukan sebuah timnas yang tangguh. Demikian disampaikan pengamat sepak bola, Anton Sanjoyo, menanggapi konflik yang terjadi dalam pemusatan latihan timnas Indonesia pada Jumat (15/3/2013) lalu.

Konflik berawal dari sikap 21 pemain yang tidak mengikuti latihan Jumat sore. Mereka mangkir karena memprotes pencoretan 14 pemain oleh pelatih timnas Luis Manuel Blanco, meski pada akhirnya pelatih asal Argentina tersebut menganulir keputusannya.

Konflik seperti itu kurang lebih mirip dengan kasus timnas Perancis pada Piala Dunia Afrika Selatan 2010. Para pemain Les Bleus mogok latihan karena memprotes keputusan Pelatih Raymond Domenech memulangkan Nicolas Anelka. Pemain yang dinilai membangkang akhirnya dijatuhi sanksi Federasi Sepak Bola Perancis (FFF).

"Sebetulnya memang agak rumit, yah. Kasus di Perancis, mereka tak menyukai Domenech. Kalau kasus yang terjadi sekarang, rada-rada rumit. Temen-temen dari ISL memang setengah hati. Memang mereka sudah diberikan lampu hijau oleh klub. Tapi, di dalam PSSI-nya sendiri dan terutama pembentukan BTN bermasalah," tutur Anton kepada Kompas.com, Sabtu (16/3/2013).

BTN memang dibentuk bukan dari hasil keputusan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI. Yang paling kontroversial adalah BTN menyingkirkan Nilmaizar saat masih bertugas mendampingi timnas kontra Irak di Doha, Qatar, dan memutuskan mengangkat Luis Manuel Blanco.

"Saya tidak tahu secara persis apa yang terjadi. Sepertinya, ada keengganan dari pemain ISL untuk bergabung dengan BTN. BTN ini juga kontroversial. Menurut saya, orang-orang BTN tidak kompeten untuk mengurus timnas. Bagaimana pemain mau berlindung di sebuah rumah kalau rumahnya tak nyaman. Jadi, pemain timnas bertingkah. Hamka Hamzah tidak mau latihan. Ponaryo (Astaman) juga," beber Anton.

Ia juga tak memungkiri konflik itu juga muncul dari arogansi sejumlah pemain. Namun, kata Anton lagi, timbulnya arogansi akibat dualisme kompetisi yang berujung terhadap larangan pemain membela timnas.

"Ada juga arogansi pemain-pemain dari ISL. Ada yang merasa mereka jauh lebih bagus dari pemain-pemain IPL. Saya membaca suasana batin mereka. Ini arogansi. Mereka merasa mereka yang layak pakai (kostum) Merah Putih. Menurut saya, mereka merasa bergabung dengan orang-orang tidak kompeten. Kalau kita lihat dari sisi kualitas, pemain-pemain ISL jauh lebih bagus. Tapi, bukan berarti mereka jadi arogan. Ini adalah dampak dari konflik antara ISL dan IPL," ulasnya.

Dikatakan Anton, PSSI juga dinilai sulit bersikap tegas terhadap pembangkangan yang dilakukan sejumlah pemain. PSSI akan dihadapkan dengan risiko menurunkan pemain seadanya saat melakoni laga kedua Pra Piala Asia 2015 melawan Arab Saudi pada 23 Maret mendatang. "Kalau ngomong aturan, harusnya mereka (pembangkang) dicoret. Tapi, ini berisiko. Kita dengan pemain yang bagus aja kalah lawan Arab (Saudi). Bagaimana dengan pemain yang seadanya? Pemain memang salah. Tapi, kesalahan itu bukan ditimpakan kepada mereka. Suasana yang membuat mereka begini. Asal muasal kesalahan ini dari PSSI," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Timnas U20 Bakal Ikut Turnamen di Perancis

    Timnas U20 Bakal Ikut Turnamen di Perancis

    Liga Indonesia
    Selepas Kalah dari Irak, Timnas U23 Indonesia Dilarang Sentuh Bola

    Selepas Kalah dari Irak, Timnas U23 Indonesia Dilarang Sentuh Bola

    Liga Indonesia
    Hasil Piala Uber 2024: Ester Menang Sengit, Indonesia Tembus Semifinal!

    Hasil Piala Uber 2024: Ester Menang Sengit, Indonesia Tembus Semifinal!

    Badminton
    Indonesia Diminta Jadi Kandidat Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Basket U19

    Indonesia Diminta Jadi Kandidat Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Basket U19

    Sports
    Indonesia Vs Irak: Laga yang Menyulitkan dan Menentukan di 15 Menit Terakhir

    Indonesia Vs Irak: Laga yang Menyulitkan dan Menentukan di 15 Menit Terakhir

    Timnas Indonesia
    Hasil Piala Uber 2024: Apri/Fadia Berjaya, Indonesia 2-0 Thailand

    Hasil Piala Uber 2024: Apri/Fadia Berjaya, Indonesia 2-0 Thailand

    Badminton
    Gregoria Akhirnya Menang Atas Intanon, Indonesia 1-0 Thailand

    Gregoria Akhirnya Menang Atas Intanon, Indonesia 1-0 Thailand

    Badminton
    Indonesia vs Irak: Dukungan Ali Jasim untuk Garuda Muda agar Tampil di Olimpiade

    Indonesia vs Irak: Dukungan Ali Jasim untuk Garuda Muda agar Tampil di Olimpiade

    Timnas Indonesia
    Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

    Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

    Timnas Indonesia
    Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

    Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

    Timnas Indonesia
    Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

    Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

    Liga Inggris
    Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

    Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

    Liga Lain
    Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan 'Burnout' Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

    Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan "Burnout" Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

    Timnas Indonesia
    Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

    Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

    Timnas Indonesia
    Skenario Timnas Indonesia ke Olimpiade, Satu Jalan Terakhir Garuda

    Skenario Timnas Indonesia ke Olimpiade, Satu Jalan Terakhir Garuda

    Timnas Indonesia
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com