MALAGA, KOMPAS.com — Pelatih Barcelona, Tito Vilanova, ingin publik mengingat pemecahan rekor setengah musim yang dilakukan timnya, ketimbang mengingat penyakit yang dideritanya.
Vilanova kembali ke bangku cadangan Barcelona, saat Barcelona bertanding dengan tuan rumah Malaga, Minggu (13/1/2013), setelah absen dalam laga Copa Del Rey melawan Cordoba, paruh pekan lalu. Maklum saja, ia harus menjalani terapi penyembuhan penyakit kanker kelenjar ludahnya yang kambuh, hingga ke New York, Amerika Serikat.
"Saya menerima banyak pesan berisi dukungan, tetapi saya ingin menekankan nilainya untuk pekerjaan saya, bukan pada penyakit saya. Buat saya, sepak bola bukan sekadar pekerjaan, tetapi juga sebuah kesenangan. Itulah terapi terbaik saya," ungkap Vilanova setelah timnya mengempaskan Malaga 3-1.
"Kami senang dengan 55 poin yang kami dapat, dari kemungkinan maksimal 57 angka. Luar biasa kami dapat memenangi 10 partai tandang sejauh ini," sebutnya lagi.
Raihan itu membuat Barcelona memecahkan rekor klubnya sendiri untuk total jumlah poin selama setengah musim Liga BBVA. Rekor sebelumnya dipegang tim asuhan Pep Guardiola pada Liga BBVA 2010/2011 dengan suntingan 52 angka dalam 19 pertandingan.
"Bagi pemain yang belum berada di tim utama, tetapi telah bermain dalam level tinggi ketika melawan Cordoba, itu memberikan ketenangan tersendiri bagi saya untuk masa depan klub ini. Kuncinya, para pemain telah berbuat bagus," ucap Vilanova.
"Dengan beberapa pemain, contohnya (Sergio) Busquets dan Pedro (Rodriguez), saya bekerja selama enam tahun dan dengan (pemain) yang lainnya empat tahun. Semuanya telah memahami konsepnya. Mereka ingin menang, kalau tidak, tak ada lagi hal yang dapat dilakukan," tuturnya.
Vilanova sadar, Barcelona akan melambat suatu saat.
"Itu normal. Masih ada Liga Champions dan Copa (Del Rey). Atletico (Madrid) berada 11 poin di belakang, kami harus bertandang ke kandangnya dan ke (Real) Madrid). Tak pernah dibayangkan kami punya keuntungan (poin) pada awal musim," ujar Vilanova.
"Kami tak terkalahkan? Tentu saja tidak. Kami tahu harga yang harus dibayarkan untuk sebuah kemenangan dan itu terlihat hari ini. Banyak tim yang akan mempersulit kami. Jika kami memperendah level permainan kami, kami akan kalah," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.