Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden FIFA Terima Pengurus PSSI

Kompas.com - 13/12/2012, 10:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden FIFA Sepp Blatter telah menerima delegasi pengurus PSSI di Hotel Ritz Carlton, Tokyo, Jepang, Kamis (13/12/2012) pagi waktu setempat. Upaya pengurus PSSI menemui para pejabat FIFA itu dimaksudkan untuk berusaha menghindarkan Indonesia dari sanksi pembekuan FIFA terkait konflik sepak bola di Tanah Air.

Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal PSSI Halim Mahfudz dalam pesan layanan singkat kepada Kompas, Kamis siang. Halim menyebutkan, selain Blatter, pejabat FIFA yang ditemui pengurus PSSI adalah Sekjen Jerome Valcke dan Direktur Asosiasi Thierry Regenass.

"Pertemuan berlangsung akrab di Hotel Ritz Carlton, markas FIFA selama rapat Exco di Tokyo," kata Halim.

Dalam kesempatan tersebut, pengurus PSSI menyampaikan laporan perkembangan terakhir sepak bola di Indonesia. "Laporan tersebut diterima dan dipahami dengan baik (termasuk) tentang kongres terakhir dan kehadiran peserta Solo," lanjut Halim.

"FIFA juga mendengar rencana pembentukan task force yang sebenarnya tak perlu. FIFA mengingatkan pembentukan task force bisa dianggap sebagai bentuk intervensi pemerintah," ujar Halim.

Beberapa waktu lalu, FIFA mengingatkan kemungkinan adanya sanksi bagi Indonesia terkait konflik para elite sepak bola yang tidak kunjung berakhir. Awal pekan ini, berlangsung dua kongres, yakni Kongres Luar Biasa PSSI di Palangkaraya dan Kongres Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) di Jakarta.

Pemerintah merespons situasi tersebut dengan membentuk satuan gugus tugas (task force) yang diketuai Ketua Komite Olimpiade Indonesia Rita Subowo. Terkait kasus Indonesia, FIFA diperkirakan akan mengambil keputusan dalam sidang Komite Eksekutif di Tokyo, Jumat besok. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com