Gaji Ditunggak 7 Bulan, Pemain Bontang Mengadu ke BOPI

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pemain Bontang FC melaporkan klubnya kepada Badan Olah raga Profesioal Indonesia (BOPI) setelah klub tersebut menunggak gaji pemain selama tujuh bulan.

"Sebelumnya kami sudah menghubungi APPI (Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia) tetapi tak ada tanggapan. Kemudian, aku berkoordinasi dengan rekan-rekan untuk mengadukan klub ke BOPI karena mereka belum membayar gaji kami dari bulan Maret 2012," jelas bek Bontang FC, Valentino Telaubun, Kamis (6/12/2012).

Valentino mengungkapkan, BOPI menyambut baik laporan dari pemain Bontang. Dikatakan Valentino, BOPI berjanji akan mengurus secepatnya permasalahan ini.

"Kami tinggal menyerahkan data-data kontrak pribadi ke BOPI," tuturnya.

Lebih lanjut, Valentino menyatakan, ia dan rekan-rekannya sebelumnya telah mendesak klub untuk memenuhi hak pemain. Karena itu, ia dan rekan-rekannya sangat berharap BOPI bisa membantu.

"Namun, mereka (klub) tidak memenuhinya dengan alasan-alasan yang tidak jelas," tegasnya.

Sementara itu, Pejabat Sementara Ketua BOPI, Haryo Yuniarto, membenarkan laporan pemain Bontang FC. Namun, Haryo mengaku belum bisa merinci tunggakan Bontang FC kepada pemain.

"Tadi saya baru ditelepon saja. Karena itu, saya minta laporan tertulis untuk segera dikirim kepada pihak kami. Kami akan langsung proses setelah ada laporan tertulis," beber Haryo.

Dari kasus ini, Haryo berharap kepada para pemain lainnya tidak gentar untuk melaporkan kepada BOPI jika mengalami kasus serupa. "Kami pasti bantu. Jangan takut," tegasnya.

Berdasarkan data yang dihimpun Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) pada musim lalu, Bontang merupakan salah satu dari 13 klub yang menunggak gaji pemain. Bahkan, pemain Bontang FC harus rela makan nasi bungkus akibat dampak krisis finansial yang melanda klub asal Kalimantan Timur tersebut. Para pemain juga sempat mogok bermain menuntut gaji yang belum dipenuhi oleh manajemen.

Selain Bontang, klub-klub lainnya yang pernah menunggak gaji adalah Deltras Sidoarjo, Sriwijaya FC, Persija Jakarta, PSM Makassar (IPL), Persema Malang, Pelita Jaya, Persibo Bojonegoro, PPSM, Bontang FC, Persiraja, Persela, Arema Malang, dan Persija Jakarta (ISL).