Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPSI Boikot Timnas, Menpora Berserah ke Rakyat

Kompas.com - 11/11/2012, 19:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Malarangeng menyayangkan sikap Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) yang kembali melarang para pemain klub ISL membela tim nasional Indonesia di Piala AFF 2012. Menurutnya, biar masyarakat sendiri yang menilai sikap organisasi pimpinan La Nyalla Matalliti tersebut.

Hal itu diungkapkan Andi terkait suratnya kepada KPSI, PSSI, dan Joint Committe, agar ketiga pihak tersebut bersama-sama mendahulukan kepentingan timnas. Dalam surat bernomor 2050/MENPORA/11/2012 itu berisi imbauan bagi sejumlah pihak penyelenggara sepak bola Indonesia terkait masalah pemain ISL yang hingga kini masih ada yang tidak bisa membela timnas.

"Saya belum mendapat kabar (keputusan KPSI melarang pemain membela timnas). Tapi, sayang sekali kalau ada yang menolak kepentingan Merah Putih. Kalau sudah seperti ini, biar masyarakat sendiri saja yang menilai," ujar Andi kepada Kompas.com di Jakarta, Minggu (11/11/2012).

Andi kembali menegaskan, dengan dikirimkannya surat tersebut bukanlah merupakan sebuah bentuk intervensi atau campur tangan pemerintah dalam sepak bola. Karena itu, dirinya mengirimkan surat tersebut kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab terkait persoalan itu, yakni PSSI, KPSI, dan Joint Committe.

"Saya hanya berharap ada kerendahan hati dari mereka untuk melepas pemainnya bergabung dengan timnas dan surat itu juga saya kirimkan dengan bahasa yang sangat hati-hati. Jadi ini bukan bentuk intervensi, karena FIFA jelas melarang pemerintah ikut campur," jelas Andi.

Setelah menggelar rapat Exco di Surabaya, Sabtu (10/11/2012) malam, KPSI mengeluarkan keputusan untuk tetap tidak mengizinkan sejumlah klub ISL memberikan izin bagi pemainnya membela timnas di Piala AFF. Mereka beranggapan bahwa harusnya masalah tersebut diselesaikan melalui JC.

KPSI juga menilai penentuan pelatih timnas yang dilakukan PSSI tidak sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan. Bahkan, mereka menyangkutpautkan persoalan proses pemilihan pemain timnas ini dengan kasus salah satu penggawa timnas, Diego Michiels.

"Harusnya persoalan rekonsiliasasi 'kan bisa jalan terus, begitu juga dengan statuta, atau hal lainnya yang berhubungan dengan masalah organisasi. Tapi, ini (pemilihan pemain timnas) 'kan hanya di tengah-tengah, bahwa ada turnamen Piala AFF. Jadi, untuk masalah ini saya berharap semua pihak bisa legowo menyikapinya," tegas Menpora.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com