Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titik Terang Kompetisi Bernama Liga Merah Putih

Kompas.com - 19/09/2012, 16:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sudah memiliki konsep penyatuan kompetisi musim depan. Badan sepak bola tertinggi di Indonesia tersebut menawarkan konsep Red League (Liga Merah) dan White League (Liga Putih) untuk menggantikan Indonesia Super League (ISL) dan Indonesian Premiere League (IPL).

Deputi Sekretaris Jenderal PSSI Bidang Kompetisi, Saleh Mukadar, menjelaskan, konsep tersebut merupakan hasil pembicaraan dari kedua operator liga yakni PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) dan PT Liga Indonesia (ISL).

"Pada dasarnya mereka setuju, tinggal menunggu ketok palu di Kuala Lumpur saja," ucap Saleh kepada wartawan di Kantor PSSI, Rabu (19/9/2012).

Saleh menjelaskan, Liga Merah Putih dipilih karena mewakili Indonesia.

"Jika diberi nama Liga A atau Liga B takutnya ada persepsi kasta. Merah dan Putih itu kan setara," beber Saleh.

Dikatakan Saleh, konsep Liga Merah Putih bukan satu-satunya konsep yang ditawarkan. PSSI sempat mengajukan proposal langsung menggabungkan semua klub LSI dan LPI ke dalam satu liga dan dibagi ke dalam dua wilayah. Kemudian, sepuluh klub terbaik dari masing-masing liga akan digabung dalam satu kompetisi baru.

"Namun, Joko Driyono (CEO PT LI) tidak setuju dengan opsi tersebut. Dia lebih memilih Liga Merah Putih. Artinya, satu liga baru akan terbentuk pada musim selanjutnya," kata Saleh lagi.

Nantinya, konsep Liga Merah Putih akan dibawa dalam rapat Joint Committee yang akan digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (20/9/2012). PSSI diwakili Ketua Todung Mulya Lubis, Catur Agus Saptono, Saleh, dan Widjajanto.

Sedangkan pihak Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) akan diwakili Djamal Aziz, Hinca Panjaitan, Tigor Shaloom Boboy, dan Joko Driyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com