JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Halim Mahfudz, memaparkan fokus rencana kerjanya.
Pendiri perusahaan konsultan hubungan masyarakat, Halma Strategic ini, mengaku memiliki tekad memperbaiki kondisi sepak bola Indonesia yang hingga saat ini masih didera konflik berkepanjangan.
"Kita akan terus mengkonsolidasi anggota-anggota PSSI, dengan mengirim surat ke daerah untuk pemangku kepentingan di luar PSSI sehingga bisa melanjutkan tekad memperbaiki sepak bola Indonesia," ujar Halim saat ditemui wartawan di Kantor PSSI, Jakarta, Senin (17/9/2012).
Ditambahkan Halim, pihaknya juga akan meminta dukungan ke sejumlah lembaga untuk memantau perkembangan transparansi sepak bola.
Selain itu, kerjasama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga, KONI, berserta AFC dan FIFA juga akan lebih ditingkatkan.
"Lembaga dalam negeri seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), teman aktivis anti korupsi juga kita harapkan untuk memantau perkembangan (transparansi) sepakbola kita. Sepakbola adalah aset bangsa dan wajah Indonesia di dunia internasional," kata Halim.
Selain itu, lanjut Halim, pembenahan struktur organisasi juga akan terus dibenahi. Menurutnya, pembenahan tersebut akan dilakukan agar berbagai upaya untuk memfasilitasi jalannya kompetisi dan pekerjaan yang disahkan Komite Eksekutif PSSI dapat berjalan dengan baik.
"Harus juga adanya tertib administrasi, rapat. Lalu, tugas pokok dan fungsi sistem sama, masing-masing orang perlu menyebutkan nama dan tugasnya dalam status pekerjaannya. Setiap masalah utama dalam penyelenggaraan organisasi akan segera diidentifikasi, dan dicari solusi sehingga jelas," beber Halim.
Halim ditunjuk sebagai Sekjen PSSI melalui rapat Komite Eksekutif di Gedung Energi, Jakarta, Jumat (14/9/2012), menggantikan Tri Goestoro.
Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, mengungkapkan, Halim merupakan sosok yang tepat untuk jabatan itu, karena pernah berjuang di Kongres Sepak Bola Nasional di Malang pada 2010 lalu.
"Bahasa Inggrisnya juga bagus dan punya hubungan baik dengan instansi-instansi sepak bola seperti AFC dan FIFA atau Kemenpora. Atas dasar itulah Exco sepakat memutuskan menunjuk Halim Mahfudz," ungkap Djohar. (ARYWIBOWO-c08).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.