Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JC Laporkan Timnas Tandingan

Kompas.com - 15/09/2012, 19:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Joint Committee (JC), Todung Mulya Lubis, menyayangkan keputusan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) yang membentuk tim nasional tandingan. Ia pun terpaksa melaporkan pembentukan timnas tandingan ini kepada AFC.

"Kami sangat menyesalkan adanya timnas tandingan ini. Kami maunya ada satu timnas meskipun sekarang ada dua liga," jelas Todung kepada Kompas.com, Sabtu (15/9/2012).

Kisruh sepak bola Indonesia memang memasuki babak baru. KPSI pimpian La Nyalla Matalitti tetap nekat membentuk timnas sendiri yang diproyeksikan tampil di Piala AFF 2012. Sebanyak 28 pemain seperti Cristian Gonzales, Ferdinand Sinaga, dan Ahmad Bustomi telah mengikuti pemusatan latihan di Malang sejak 6 September lalu.

"Saya sudah melaporkan ke AFC ketika mereka membentuk tim. Kami juga akan membahas hal ini saat rapat JC di Kuala Lumpur, Jumat (21/9/2010) nanti," paparnya.

Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Andi Mallarangeng, telah menanggapi dualisme timnas ini. Politisi asal Partai Demokrat tersebut hanya berharap JC segera menyelesaikan persoalan di sepak bola nasional.

"Timnas harus satu dan diisi oleh pemain terbaik dari klub mana pun. Kita juga berharap agar liga bisa menjadi satu dan pengurusnya juga harus satu. Ini semua saya harapkan bisa segera selesai dan tuntas, agar kita bisa fokus ke timnas yang tangguh," kata Menpora beberapa waktu lalu.

Sementara PSSI mengaku tidak terpengaruh dengan manuver-manuver KPSI. Meskipun beberapa pemain beralih membela timnas tandingan, PSSI tetap bekerja mengelola timnas dan melakukan beberapa uji coba internasional. Yang paling anyar, Indonesia beruji coba melawan Vietnam di Gelora Bung Tomo, Sabtu (15/9/2012). Sayang, tim yang dibesut Nil Maizar tersebut hanya mampu bermain imbang tanpa gol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com