NYON, KOMPAS.com - Mantan Presiden FIFA Joao Havelange terjerat kasus suap dari dokumen yang dirilis perusahaan pemasaran, ISL, yang kini sudah bangkrut.
Dalam dokumen itu Havelange menerima setidaknya 1,5 juta franc Swiss (sekitar Rp 22,5 miliar). Pria Brasil itu tak sendiri, masih ada rekan senegaranya yang dulunya menjabat komite eksekutif, Ricardo Teixeira. Nama terakhir itu dilaporkan menerima suap 12,74 juta franc Swiss (sekitar Rp 126 miliar).
Dalam laporan jaksa penuntut umum Swiss, yang disiarkan FIFA, diungkapkan keduanya menerima total 21,9 juta franc Swiss (sekitar Rp 216 miliar) semasa menjabat. Hanya dua nama itu yang tercantum dalam laporan FIFA, seperti diberitakan BBC, Rabu (11/7/2012).
Mahkamah Agung Swiss memerintahkan untuk merilis dokumen yang menyebutkan petinggi senior yang menerima jutaan dolar dari ISL, perusahaan pemasaran rekanan FIFA yang bangkrut pada Mei 2010 dan berbasis di Swiss.
Pada November 2010, program acara BBC Panorama sudah menduga tiga pejabat senior FIFA, termasuk Teixeira, menerima suap dari ISL pada tahun '90-an. Saat itu, suap komersial bukan merupakan tindak kriminal di negara itu.
Dalam dokumen itu yang menyebut nama Havelange, para petinggi FIFA yang terlibat membayarkan kembali 5,5 franc Swiss (sekitar Rp 54 miliar) untuk mengakhiri investigasi dan membuat nama mereka tak diungkap.
Havelange adalah Presiden FIFA selama 24 tahun. Pria yang lahir pada 1916 di Rio De Janeiro itu digantikan Sepp Blatter pada 1998.
Hingga sekarang, pria berusia 96 tahun itu tetap menjadi Presiden Kehormatan badan sepak bola tertinggi dunia itu. Kini, Havelange tengah menjalani perawatan intensif di Rio akibat penyakit infeksi persendian tulang (septic arthritis) yang dideritanya.
Sementara Teixeira adalah mantan menantu Havelange. Tahun ini ia baru saja lengser dari jabatan ketua Federasi Sepak Bola Brasil (CBF) dan juga mundur dari jabatan organising committee Piala Dunia 2014. Urusan pribadi dan kesehatan adalah alasan Teixeira mengundurkan diri dari dua jabatan itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.