Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kencan Kedua di Panggung yang Sama

Kompas.com - 30/06/2012, 17:28 WIB

KIEV, KOMPAS.com - Spanyol dan Italia. Kedua tim sudah bertanding di penyisihan Grup C dengan hasil imbang 1-1. Kedua tim telah melakoni adegan demi adegan di panggung Piala Eropa 2012 hingga ke pengujung kisah: final. Tim ”Azzurri” akan habis-habisan menyauk mahkota yang lepas dari genggaman sejak merebutnya pertama kali pada tahun 1968. ”Matador” pun akan ngotot mempertahankannya.

Apakah babak final Piala Eropa 2012 akan menjadi pengulangan ”kencan” Italia dan Spanyol di penyisihan Grup C? Pasti tidak. Tidak pernah ada pengulangan di dalam setiap perjumpaan. Seorang koki yang setiap hari memasak spageti saus pesto, misalnya, biasanya tidak akan menghasilkan olahan yang persis sama, baik takaran bumbunya, cara menuang, maupun suasana hati sang koki.

Media massa di Polandia merayakan bertemunya kedua tim besar ini di final, dan menyebut Italia sebagai ”Italia yang jaya”. ”Warsawa beruntung. Laga terakhir (di Polandia) adalah laga terbaik dari semua laga di turnamen ini. Italia, yang sangat berubah karena Pelatih Cesare Prandelli, sekali lagi menyuguhkan sepak bola yang megah,” tulis koran Rzeczpospolita yang terbit Jumat (29/6).

Harian Polska The Times menulis, ”Bahkan sebelum final, kami dapat mengatakan, Piala Eropa 2012 sangat sukses”. Semua orang segera ingin menonton final antara kedua tim dengan tradisi sepak bola yang kuat itu.

Sulit untuk menjagokan satu dari dua finalis ini. Italia mencatat rekor lebih baik dari Spanyol di turnamen utama internasional sejak pertemuan pertama mereka pada 1934. Di ajang Piala Dunia, Italia mengalahkan Spanyol 1-0 di perempat final Piala Dunia 1934 dan perempat final Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat, 2-1. Di hajatan Piala Eropa 1988, Italia menekuk Spanyol 1-0 di penyisihan grup. Empat perjumpaan lainnya berakhir imbang, termasuk di penyisihan Piala Eropa 2012. Artinya, ”La Furia Roja” belum pernah sekali pun menang melawan ”Azzuri”.

Predikat Del Bosque
Jika Spanyol mampu menggaet kembali titel Piala Eropa di Kiev, Minggu besok, Pelatih Vicente del Bosque akan menorehkan sejarah baru sebagai satu-satunya pelatih yang mampu memenangi Piala Eropa, Piala Dunia, dan Liga Champions, dan berturut-turut pula.

Predikat ini sangat berarti bagi pelatih berusia 61 tahun ini. Bukan semata karena gengsi, tetapi juga prestasi. Piala Eropa 2008 ditangani Luis Aragones, itulah mengapa Del Bosque menginginkan gelar ini. Ia akan menjadi pelatih yang berhasil memimpin klub dan tim nasional dan menyejajarkan diri dengan eks pelatih Jerman, Helmut Schoen, yang memenangkan timnya di Piala Eropa 1972 dan Piala Dunia 1974.

Del Bosque mendekati rekor yang luar biasa itu, menggenapi karier gemilangnya saat membawa Real Madrid menjuarai La Liga dua kali sekaligus juara Liga Champions tahun 2000 dan 2002. Del Bosque adalah kualitas. Terbukti sejak ia dipecat tahun 2003, Real Madrid bertahun-tahun gagal menjuarai La Liga, meski berganti-ganti manajer, hingga Fabio Capello masuk tahun 2007.

Maka, Del Bosque memiliki banyak alasan yang memotivasinya untuk memenangi final besok. Ia akan melebihi Schoen, yang belum pernah membawa klubnya menang di liga di negaranya. Ia akan melebihi eks pelatih Italia, Marcello Lippi, yang belum pernah memenangkan timnya di Piala Eropa.

Setelah babak kualifikasi, Del Bosque makin percaya diri pada timnya. Menang di semua laga kualifikasi adalah pembuktian solidnya Spanyol saat ini. ”Saya merasa tersanjung bisa melatih generasi yang brilian seperti ini,” katanya kepada majalah World Soccer.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Indonesia akan Tampil di Kejuaraan Atletik Asia U20 di Dubai

    Indonesia akan Tampil di Kejuaraan Atletik Asia U20 di Dubai

    Sports
    Atlet Selancar Rio Waida Bidik Medali Olimpiade Paris 2024

    Atlet Selancar Rio Waida Bidik Medali Olimpiade Paris 2024

    Sports
    Tim Thomas dan Uber Latihan Perdana, Shuttlecock Jadi Kendala

    Tim Thomas dan Uber Latihan Perdana, Shuttlecock Jadi Kendala

    Badminton
    Prediksi Persib Vs Borneo FC, Jadi Duel Tim Pelapis?

    Prediksi Persib Vs Borneo FC, Jadi Duel Tim Pelapis?

    Liga Indonesia
    Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

    Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

    Timnas Indonesia
    Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

    Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

    Timnas Indonesia
    Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

    Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

    Timnas Indonesia
    Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

    Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

    Timnas Indonesia
    Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

    Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

    Timnas Indonesia
    Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

    Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

    Badminton
    Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

    Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

    Timnas Indonesia
    Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

    Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

    Liga Spanyol
    Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

    Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

    Liga Inggris
    Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

    Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

    Liga Inggris
    Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

    Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

    Badminton
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com