Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Munculnya Adu Penalti

Kompas.com - 25/06/2012, 10:19 WIB

KOMPAS.com - Sebelum tahun 1976, pemenang pertandingan Piala Eropa ditentukan dengan sistem yang melelahkan jika hingga perpanjangan waktu usai belum juga ada tim yang unggul. Ketika itu, selesainya Piala Eropa pun tak bisa dipastikan dan muncul kerisauan turnamen tersebut diperpanjang tanpa kejelasan batas waktu.

Pada Piala Eropa 1968 di Italia, misalnya, tuan rumah berhasil menembus final dan berhadapan dengan Yugoslavia di Stadio Olimpico, Roma, pada 8 Juni. Hasilnya, skor kedua tim imbang 1-1, yang tetap berlanjut hingga perpanjangan waktu berakhir.

Pertandingan akhirnya diulang dua hari kemudian. Kali ini, Italia mampu menggulung Yugoslavia dengan unggul dua gol tanpa bisa dibalas lawan. Pada pertandingan-pertandingan Piala Eropa sebelumnya, laga ulang tak perlu dilakukan karena salah satu tim bisa mendapatkan angka lebih tinggi dari kompetitornya.

Pada Piala Eropa 1976, adu penalti untuk menentukan pemenang digelar pertama kalinya dalam final di Stadion Crvena Zvezda, Beograd, pada 20 Juni. Jerman Barat dan Cekoslowakia berebut gelar juara. Setelah perpanjangan waktu selesai, skor tetap imbang 2-2.

Cekoslowakia akhirnya memboyong trofi Henri Delaunay untuk pertama kali setelah gelandang Antonin Panenka menjadi penentu kemenangan. Ia menjebol gawang Jerman Barat yang dijaga Sepp Maier dengan tendangan kondang bernama chip shot. Skor laga tersebut berakhir 5-3.

Peraturan mengenai adu penalti ditetapkan Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) mulai tahun 1970. Piala Eropa 1976 merupakan salah satu pesta sepak bola akbar paling awal yang pesertanya melakukan adu penalti.

Selanjutnya, Piala Dunia 1982 menjadi pesta sepak bola yang menerapkan adu penalti saat Jerman Barat menghadapi Perancis di semifinal. Adu penalti berakhir dengan skor 5-4 untuk kemenangan Jerman Barat. Selanjutnya, adu penalti lazim diadakan dalam berbagai turnamen sepak bola, termasuk Piala Eropa.

Seiring waktu, laga yang berakhir dengan adu penalti kerap disayangkan sebagian pencandu sepak bola karena dinilai lebih mengandalkan nasib baik ketimbang teknik bermain. Meski demikian, ada juga kalangan yang menyebut adu penalti justru menarik. (bay)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Persik Vs PSS, Macan Putih Ingin Tutup Laga Kandang dengan Happy Ending

    Persik Vs PSS, Macan Putih Ingin Tutup Laga Kandang dengan Happy Ending

    Liga Indonesia
    Nathan Tjoe-A-Oen Kembali Perkuat Timnas, Ada 'Peran' Suporter

    Nathan Tjoe-A-Oen Kembali Perkuat Timnas, Ada "Peran" Suporter

    Timnas Indonesia
    Lobi Ketum dan Suporter Jadi Kunci, Nathan 'Terbang' demi Timnas Indonesia

    Lobi Ketum dan Suporter Jadi Kunci, Nathan "Terbang" demi Timnas Indonesia

    Timnas Indonesia
    Sederet Fakta Ujian bagi Persebaya Jelang Laga Lawan Bali United

    Sederet Fakta Ujian bagi Persebaya Jelang Laga Lawan Bali United

    Liga Indonesia
    Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U23

    Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U23

    Timnas Indonesia
    Pesta 5 Gol ke Gawang Chelsea, Arteta Puji Fisik dan Mentalitas Arsenal

    Pesta 5 Gol ke Gawang Chelsea, Arteta Puji Fisik dan Mentalitas Arsenal

    Liga Inggris
    Head to Head Persib Bandung Vs Borneo FC, Tim Produktif Vs Pertahanan Terbaik

    Head to Head Persib Bandung Vs Borneo FC, Tim Produktif Vs Pertahanan Terbaik

    Liga Indonesia
    Indonesia Vs Korea Selatan: Kerja Keras, Tekad Rizky Ridho Bawa Garuda Terbang

    Indonesia Vs Korea Selatan: Kerja Keras, Tekad Rizky Ridho Bawa Garuda Terbang

    Timnas Indonesia
    BCL Asia 2024, Diwarnai Ejected Brandone Francis, Prawira Bandung Bisa Menang

    BCL Asia 2024, Diwarnai Ejected Brandone Francis, Prawira Bandung Bisa Menang

    Sports
    Klasemen Liga Inggris: Libas Chelsea 5-0, Arsenal Jauhi Liverpool-Man City

    Klasemen Liga Inggris: Libas Chelsea 5-0, Arsenal Jauhi Liverpool-Man City

    Liga Inggris
    Tim Indonesia Bertolak ke China, Target Juara Thomas Cup 2024

    Tim Indonesia Bertolak ke China, Target Juara Thomas Cup 2024

    Badminton
    Hancur Lebur 5-0 oleh Arsenal, Pochettino Ungkit Menyerah dan Pemain Besar

    Hancur Lebur 5-0 oleh Arsenal, Pochettino Ungkit Menyerah dan Pemain Besar

    Liga Inggris
    Korea Selatan Vs Indonesia, Pesan dan Prediksi Klok, Garuda Punya Peluang

    Korea Selatan Vs Indonesia, Pesan dan Prediksi Klok, Garuda Punya Peluang

    Timnas Indonesia
    Indonesia Vs Korea Selatan, Kata Shin Tae-yong soal Insiden Pelemparan Telur

    Indonesia Vs Korea Selatan, Kata Shin Tae-yong soal Insiden Pelemparan Telur

    Timnas Indonesia
    Hasil Grup D Piala Asia U23: Vietnam dan Malaysia Telan Kekalahan

    Hasil Grup D Piala Asia U23: Vietnam dan Malaysia Telan Kekalahan

    Internasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com