Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perpisahan Bilic Setelah Kegilaan Menggelora

Kompas.com - 19/06/2012, 19:22 WIB

GDANSK, KOMPAS.com - Enam tahun bukan waktu yang pendek buat Slaven Bilic bersama timnas Kroasia. Ini soal nasionalisme, passion, semangat, hasrat, harapan, dan kebanggaan. Bahkan, bandnya membuatkan lagu khusus buat timnas, "Fiery Madness" atau kegilaan yang menggelora.

Kini, dia harus berpisah. Bilic berharap lebih lama bersama timnas Kroasia, setidaknya sampai semifinal atau bahkan final Piala Eropa 2012. Namun, Spanyol menghentikannya pada laga terakhir Grup C, Senin atau Selasa (19/6/2012) dini hari WIB.

Gol Jesus Navas di menit ke-88, mengakhiri perjuangan Kroasia di Euro 2012, sekaligus karier Bilic bersama timnas Kroasia. Ia tak memperpanjang kontraknya dan akan melatih klub Rusia, Lokomotive Moskwa.

Baginya, timnas Kroasia adalah segalanya dalam urusan sepak bola. Sejak masih bermain sebagai bek, timnas merupakan puncak semangat, hasrat, kecintaan, kebanggaan, juga suka dukanya sebagai insan bola. Wajar, jika pelatih yang juga anak band ini membuat lagu "Fiery Madness". Sebuah lagu yang mengekspresikan kegilaan terhadap timnas.

"Saya tak berharap ini menjadi pertandingan terakhir saya bersama timnas. Sebab, saya kira kami bisa melaju ke babak selanjutnya bersama tim fenomenal yang telah menunjukkan karakter hebat dan membangun atmosfer fantastis," kata Bilic.

"Saya ingin mengucapkan selamat kepada para pemain yang selama enam tahun menunjukkan kerja keras dan tingkah laku tanpa cela. Saya tak meninggalkan apa pun. Apa pun yang akan saya kerjakan secara profesional, tak akan membanggakan seperti melatih negara saya. Ini adalah kehormatan langka apalagi pelatih muda seperti saya," kata Bilic yang baru berumur 43 tahun.

Bilic bukan hanya muda, tapi juga gaul. Dia masih suka bermain musim dengan bandnya dan sering memainkan lagu-lagu rock dan metal.

Namun, dia juga peduli terhadap pendidikan. Bahkan, Bilic kuliah dengan lancar dan kini menjadi sarjana hukum.

Di sisi lain, dia adalah pribadi yang karismatis, lembut, dan mampu membangkitkan semangat orang lain. Itu pula yang membuatnya sukses sebagai pelatih muda. Bahkan, empat tahun lalu, ia sukses membawa Kroasia ke perempat final Piala Eropa 2008.

Bukan karena dia sudah mulai mengejar uang jika terpaksa meninggalkan timnas Kroasia. Dia merasa harus ada perubahan dan orang lain juga berhak mendapat kesempatan menangani Kroasia. Selain itu, dia juga ingin merasakan melatih klub karena menjadi tantangan baru.

Enam tahun lamanya bersama timnas Kroasia sebagai pelatih, ia memang telah merasakan emosi luar biasa, baik suka maupun duka. Segala kebanggaan, kecintaan, dan dedikasi dia curahkan. Meski akhirnya menyesal karena berpisah, namun Bilic merasa telah cukup puas merasakan "kegilaan" bersama Kroasia. (RTR)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jadwal Timnas Indonesia Setelah Melawan Tanzania

    Jadwal Timnas Indonesia Setelah Melawan Tanzania

    Timnas Indonesia
    Hasil Singapore Open 2024, Fajar/Rian Runner-up Usai Kalah dari Wakil China

    Hasil Singapore Open 2024, Fajar/Rian Runner-up Usai Kalah dari Wakil China

    Badminton
    Tantangan Jose Mourinho di Fenerbahce dan Liga Turkiye

    Tantangan Jose Mourinho di Fenerbahce dan Liga Turkiye

    Liga Lain
    Nasib Madura United, Kandang 3 Kali Jadi Arena Pesta Juara Indonesia

    Nasib Madura United, Kandang 3 Kali Jadi Arena Pesta Juara Indonesia

    Liga Indonesia
    Berita Transfer: Real Madrid Disebut Bakal Perkenalkan Mbappe pada Senin

    Berita Transfer: Real Madrid Disebut Bakal Perkenalkan Mbappe pada Senin

    Liga Spanyol
    Hasil Indonesia Vs Tanzania 0-0, Mistar Lawan Tahan Skuad Garuda

    Hasil Indonesia Vs Tanzania 0-0, Mistar Lawan Tahan Skuad Garuda

    Timnas Indonesia
    Indonesia Vs Tanzania: Kiper Lawan Terkapar, Respek dari Fan Garuda

    Indonesia Vs Tanzania: Kiper Lawan Terkapar, Respek dari Fan Garuda

    Timnas Indonesia
    Live Timnas Indonesia Vs Tanzania: Tembakan Egy Menerpa Mistar

    Live Timnas Indonesia Vs Tanzania: Tembakan Egy Menerpa Mistar

    Liga Indonesia
    Live Indonesia Vs Tanzania: Adi Satryo Beraksi, Gawang Garuda Aman

    Live Indonesia Vs Tanzania: Adi Satryo Beraksi, Gawang Garuda Aman

    Timnas Indonesia
    Babak I Indonesia Vs Tanzania: Dua Kans Thom Haye, Tanpa Gol

    Babak I Indonesia Vs Tanzania: Dua Kans Thom Haye, Tanpa Gol

    Timnas Indonesia
    Indonesia Vs Tanzania, Rizky Ridho Cegah Peluang Berbahaya, Aplaus dari Fan

    Indonesia Vs Tanzania, Rizky Ridho Cegah Peluang Berbahaya, Aplaus dari Fan

    Timnas Indonesia
    Timnas Indonesia Vs Tanzania, Sundulan  Shayne Ciptakan Gemuruh

    Timnas Indonesia Vs Tanzania, Sundulan Shayne Ciptakan Gemuruh

    Timnas Indonesia
    Makna Persib Juara bagi Rachmat Irianto: Keluar Zona Nyaman, Bukti untuk Bapak

    Makna Persib Juara bagi Rachmat Irianto: Keluar Zona Nyaman, Bukti untuk Bapak

    Liga Indonesia
    Live Indonesia Vs Tanzania: Garuda Menekan, Kans Emas Shayne dan Thom

    Live Indonesia Vs Tanzania: Garuda Menekan, Kans Emas Shayne dan Thom

    Timnas Indonesia
    Real Madrid Malas di Final Liga Champions, Ancelotti Marahi Vinicius

    Real Madrid Malas di Final Liga Champions, Ancelotti Marahi Vinicius

    Liga Champions
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com