Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSSI, KPSI dan Prestasi Timnas yang Mati Suri

Kompas.com - 01/03/2012, 16:51 WIB

"Jangan bertanya apa yang negara berikan kepadamu. Tapi bertanyalah apa yang bisa kau berikan untuk negaramu," -John Fitzgerald Kennedy.


KOMPAS.com - Pernyataan Presiden Amerika Serikat ke-35, John F Kennedy itu seakan menjadi renungan tersendiri jika kita melihat kondisi pesepakbolaan nasional. Prestasi bukan lagi harga mati karena egoisme telah merasuki jiwa sejumlah pengurus Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Komite Penyelamat Sepak bola Indonesia (KPSI) demi sebuah kursi.

Konflik yang tak kunjung usai itu memang menjadi inti dari kiprah sepak bola dalam kurun waktu lebih dari setahun ini. Perseteruan dua kelompok tak ubahnya seperti maling yang menggerogoti mimpi anak bangsa yang ingin meraih prestasi tinggi. Kata-kata perubahan yang dilayangkan tak lebih dari sekedar janji kosong yang melompong.

Mau bukti? Lihat saja, sejak konflik tersebut muncul, apakah ada prestasi tim nasional yang dibanggakan? Jangankan di kancah internasional, di lapangan sepak bola regional Asia Tenggara selalu dipenuhi kegagalan. Mulai dari timnas senior jadi bulan-bulanan di Pra-Piala Dunia 2014, timnas Sea Games yang harus dipermalukan oleh Malaysia di partai puncak, hingga timnas junior U-19 dan U-16, yang tak mampu menembus putaran final tingkat Asia.

Paling anyar, "Garuda Muda" harus rela dipermalukan 10 gol tanpa balas saat melawan Bahrain, Rabu (29/2/2012). Hasil ini menjadi rekor kekalahan terbesar Indonesia sejak tahun 1934. Terakhir, kekalahan terbesar terjadi pada tahun 1976, saat Denmark mampu mencukur Indonesia 9-0 dalam laga uji coba di Kopenhagen.

Prestasi buruk itu pun berimbas pada peringkat FIFA. Pada akhir Desember 2011, Indonesia harus bercokol di urutan ke-21 di Asia, atau peringkat ke-142 dunia. Hasil itu jelas berbeda pada akhir 2010, dimana posisi Indonesia dapat menempati urutan 19 Asia dan peringkat 127 dunia. Dalam perhitungan peringkat FIFA yang terbaru, Kamis (1/3/2012), sehari setelah dihajar Bahrain, Indonesia bercokol di peringkat 146 dengan mengoleksi 161 poin atau melorot 22 poin dari bulan lalu.


Tamparan keras

Melihat sejumlah fakta diatas, tamparan keras memang harus disematkan kepada sejumlah pengurus yang bersiteru. Masyarakat sejatinya sudah jengah dengan apa itu statuta, KLB, Komite Ekskutif, atau sejumlah pembelaan maupun pembenaran lainnya. Yang masyarakat butuhkan hanyalah prestasi, bukan omong kosong yang tak berisi.

Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Malarangeng saat dihubungi Kompas.com, Kamis (1/3/2012), pun mengaku hasil buruk dalam pertandingan melawan Bahrain telah mencoreng nama Indonesia. Pertandingan itu, kata Andi, merupakan bentuk nyata dari hasil perseteruan PSSI dan KPSI.

"Mudah-mudahan semua pihak terbuka mata dan hatinya melihat hasil semalam. Inilah hasil kalau pengurus ribut terus. Seharusnya mereka semua mendahulukan kepentingan sepak bola nasional," kata Menpora.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

    Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

    Liga Italia
    Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

    Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

    Liga Italia
    MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

    MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

    Liga Inggris
    Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

    Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

    Internasional
    Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

    Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

    Liga Lain
    Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

    Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

    Sports
    Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

    Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

    Liga Indonesia
    Kata Pelatih Yordania Soal Timnas U23 Indonesia

    Kata Pelatih Yordania Soal Timnas U23 Indonesia

    Timnas Indonesia
    LPDUK Kemenpora Ungkap Alasan Boyong Red Sparks ke Indonesia

    LPDUK Kemenpora Ungkap Alasan Boyong Red Sparks ke Indonesia

    Sports
    Red Sparks Vs Indonesia All Star, Asa Lahirkan Penerus Megawati

    Red Sparks Vs Indonesia All Star, Asa Lahirkan Penerus Megawati

    Sports
    Alasan Persik Layangkan Laporan ke Satgas Antimafia Bola

    Alasan Persik Layangkan Laporan ke Satgas Antimafia Bola

    Liga Indonesia
    Permintaan Maaf Mourinho yang Terkuak oleh Kisah Schweinsteiger

    Permintaan Maaf Mourinho yang Terkuak oleh Kisah Schweinsteiger

    Liga Inggris
    Jadwal Liga Spanyol, El Clasico Real Madrid Vs Barcelona

    Jadwal Liga Spanyol, El Clasico Real Madrid Vs Barcelona

    Liga Spanyol
    Saat Legenda Timnas Indonesia 'Angkat Topi' untuk Ernando Ari...

    Saat Legenda Timnas Indonesia "Angkat Topi" untuk Ernando Ari...

    Timnas Indonesia
    Klopp Pulang Tanpa Keajaiban, Liverpool Terbentur Hati 'Sang Dewi'

    Klopp Pulang Tanpa Keajaiban, Liverpool Terbentur Hati "Sang Dewi"

    Liga Lain
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com