MANCHESTER, KOMPAS.com — Pemain belakang Manchester United, Rio Ferdinand, mengakui selebrasi yang dilakukan rekannya, Patrice Evra, seusai mengalahkan Liverpool 2-1, Sabtu (11/2/2012), memang berlebihan.
Suasana menjelang pertandingan itu memang sudah terasa panas, lantaran kasus rasialisme yang dilakukan Luis Suarez kepada Patrice Evra. Apalagi, Suarez menolak bersalaman dengan Evra sebelum pertandingan digelar.
Seusai peluit panjang ditiup, Evra langsung merayakan kemenangan dengan melompat-lompat dan melambaikan kedua tangannya kepada seluruh publik Old Trafford. Selebrasi itu dianggap berlebihan dan akan memicu konflik lanjutan antara kedua tim.
"Aku yakin Evra akan merasa bahwa selebrasi di akhir pertandingan itu berlebihan. Mungkin dia merasa lebih baik," ujar Ferdinand lewat akun Twitter-nya seperti dilansir Dailymail.
Meski demikian, ia juga mengaku kehilangan rasa hormatnya terhadap Suarez karena menolak berjabat tangan dengan Evra. "Aku pikir itu adalah keputusan yang buruk darinya. Itu adalah hal yang sensitif. Jika jabat tangan itu dilakukan, tidur bisa lebih nyenyak," ujar Ferdinand.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.