Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ghana Memburu Gelar Hiburan

Kompas.com - 11/02/2012, 04:53 WIB

MALABO, JUMAT - Kalah secara mengejutkan dari Zambia di semifinal, Ghana kini memburu gelar hiburan saat melawan Mali pada perebutan peringkat ketiga di Stadion Malabo, Guinea-Ekuatorial, Sabtu (11/2) ini. Kendati unggul materi pemain, mereka justru lebih memikul beban harus menang dibandingkan dengan Mali.

Bagi Mali, lolos ke semifinal sudah melampaui harapan semua kalangan. Karena itu, ketika disingkirkan tim favorit Pantai Gading di semifinal, Seydou Keita dan kawan-kawan tidak terlalu merasa kecewa. Laga Mali versus Ghana kali ini seperti ulangan pertemuan mereka di penyisihan grup di mana Ghana menang 2-0 lewat gol Asamoah Gyan dan Dede Ayew.

Setelah tendangan penaltinya digagalkan kiper Zambia, Kennedy Mweene, salah satu insiden yang membuat Ghana kandas di semifinal, Gyan tidak terlalu banyak berbicara kepada wartawan. Pemain yang kini bermain di Uni Emirat Arab itu terkenal dengan catatan buruk dengan tendangan penalti pada laga menentukan.

Belum hilang dari ingatan, ia gagal mengeksekusi penalti ke gawang Uruguay di perempat final Piala Dunia 2010. Kegagalan Gyan itu berdampak pada gagalnya Ghana menjadi negara Afrika pertama yang melaju ke semifinal Piala Dunia.

Di tengah kesedihan yang melanda Gyan, beberapa kalangan ikut memberikan simpati, antara lain Asisten Pelatih Ghana Kwesi Appiah. ”Pemain-pemain terbaik pernah gagal dalam tendangan penalti,” ujar Appiah, untuk menghibur Gyan.

Simpati untuk Gyan juga datang dari sang kapten, John Mensah. ”Saya sampaikan kepada Asamoah untuk berkonsentrasi di laga melawan Mali,” ujarnya.

Masalah kelelahan

Kubu Mali juga tak mau kalah dalam mendapatkan gelar hiburan peringkat ketiga. ”Kami akan berusaha keras menempati peringkat ketiga,” ujar Ousmane Berthe, bek Mali.

Hasil akhir laga perebutan posisi ketiga ini bergantung pada bagaimana Pelatih Ghana Goran Stevanovic dan Pelatih Mali Alain Giresse menyusun formasi timnya, apakah tampil dengan pemain utama atau bereksperimen dengan pemain lapis kedua masing-masing.

Yang harus diperhitungkan kedua pelatih itu adalah masalah kelelahan pemain. Ghana dan Mali menjalani semifinal dengan rentang waktu istirahat lebih pendek dibandingkan dengan lawan masing-masing, salah satu faktor yang disebut ikut andil dalam kekalahan mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com