JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng meminta Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk menyelesaikan dualisme kompetisi antara Indonesia Super League (ISL) dan Indonesian Premier League (IPL). Salah satu langkah konkret yang ditawarkan Andi adalah PSSI mengakui ISL yang sebelumnya dinilai ilegal sehingga tidak ada lagi diskriminasi dalam pemilihan pemain timnas.
Seperti yang diketahui, PSSI melarang pemain yang berkompetisi di ISL untuk membela timnas karena kompetisi yang dikelola PT Liga Indonesia dinilai ilegal. Alhasil, pemain-pemain potensial seperti Titus Bonai, Patrick Wanggai, Oktovianus Maniani, dan lain-lainnya kehilangan haknya membela "Merah Putih".
Menyikapi hal tersebut, Menpora menyatakan, semua anggota masyarakat bisa membela timnas. Oleh karena itu, Andi mengharapkan kedua kubu yang bertikai segera melakukan rekonsiliasi.
"PSSI harus mengakui PT Liga Indonesia dan mereka juga harus akui PSSI. Dua kompetisi jalan dua-duanya. Nanti di akhir musim diadu dua-duanya. Pemain pun tidak jadi korban dari permasalahan ini karena kami tidak mau mempermainkan hak dari seluruh masyarakat Indonesia," beber Andi di sela-sela rapat kerja antara Menpora, KONI/KOI, dan Komisi X DPR, di Gedung DPR RI, Selasa (7/2/2012) malam.
Andi mengaku, pihaknya terus melakukan upaya mediasi dengan pihak-pihak tersebut. Dia mengharapkan, permasalahan di tubuh PSSI segera tuntas dalam kongres tahunan pada 18 Maret mendatang.
"Kami lakukan mediasi ke semua pihak. Kami dari pemerintah mendorong dan terus berkomunikasi," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.