Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendukung Mubarak Dituduh Picu Tragedi Mesir

Kompas.com - 03/02/2012, 01:31 WIB

KAIRO, KOMPAS.com - Sejumlah pendukung sepak bola dan politisi mengecam cara aparat keamanan yang mengawal pertandingan Liga Premier Mesir antara Al-Masry melawan Al-Ahly, Rabu (1/2/2012) waktu setempat. Tragedi berdarah yang menewaskan 74 orang di pertadingan itu dinilai tidak perlu terjadi, jika aparat keamanan di stadion tersebut sigap menghadang pendukung kedua tim untuk melakukan tindakan anarkis. Beberapa pihak menuduh kerusuhan ini sudah direncanakan dan diprovokasi pendukung presiden terguling, Hosni Mubarak.

Kerusuhan pecah setelah Al-Masry memenangkan pertadingan dengan skor 3-1. Ribuan pendukung Al-Masry kemudian menyerbu lapangan dan mengejar pemain dan staf Al-Ahly dan juga melakukan pembakaran di sekitar stadion.

Seperti dilansir Soccersport, korban tewas akibat kerusuhan ini mencapai 74 orang dan 1000 orang mengalami luka-luka. Versi lain menyebut korban tewas sebanyak 79 orang. Motif kerusuhan ini diduga karena adanya provokasi dari simpatisan mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak.

Dalam tayangan video, terlihat jelas sejumlah aparat keamanan membiarkan para pendukung Al-Masry memasuki lapangan. Tidak ada upaya-upaya khusus dari aparat untuk mencegah bentrokan tersebut semakin meluas hingga ke luar stadion.

Salah satu pejabat Ahly, Zeini Hanan, menilai kerusuhan itu terjadi karena telah direncanakan sebelumnya. "Saya tidak percaya hal ini terjadi secara tiba-tiba. Saya rasa tidak, ini semua sudah diatur," katanya kepada BBC.

Begitu pula dengan kelompok Ikhwanul Muslimin (IM) di Mesir. Mereka menilai kerusuhan tersebut telah diatur oleh sejumlah orang yang ingin mengacaukan situasi politik pascarevolusi Mesir.

"Pasukan keamanan dalam hal ini telah membiarkan kerusuhan itu terjadi. Orang-orang pendukung Mubarak masih berkuasa. Meskipun rezimnya telah jatuh, tetapi semua anak buahnya masih dalam posisi mereka," katanya.

Pascakerusuhan itu, Federasi Sepak Bola Mesir (EFA) untuk sementara menghentikan jalannya liga sepak bola di negaranya. Selain itu, baik federasi maupun pemerintah Mesir juga telah menetapkan masa berkabung nasional selama tiga hari, terhitung sejak Rabu kemarin.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Permintaan Maaf Mourinho yang Terkuak oleh Kisah Schweinsteiger

Permintaan Maaf Mourinho yang Terkuak oleh Kisah Schweinsteiger

Liga Inggris
Jadwal Liga Spanyol, El Clasico Real Madrid Vs Barcelona

Jadwal Liga Spanyol, El Clasico Real Madrid Vs Barcelona

Liga Spanyol
Saat Legenda Timnas Indonesia 'Angkat Topi' untuk Ernando Ari...

Saat Legenda Timnas Indonesia "Angkat Topi" untuk Ernando Ari...

Timnas Indonesia
Klopp Pulang Tanpa Keajaiban, Liverpool Terbentur Hati 'Sang Dewi'

Klopp Pulang Tanpa Keajaiban, Liverpool Terbentur Hati "Sang Dewi"

Liga Lain
Piala Asia U23 2024, Syarat Timnas U23 Indonesia Lolos ke Perempat Final

Piala Asia U23 2024, Syarat Timnas U23 Indonesia Lolos ke Perempat Final

Timnas Indonesia
Rapuhnya Pertahanan Arema FC...

Rapuhnya Pertahanan Arema FC...

Liga Indonesia
Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

Liga Indonesia
Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Xabi Alonso Ucap 'Roma, Roma, Roma', De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

Xabi Alonso Ucap "Roma, Roma, Roma", De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

Liga Lain
Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

Timnas Indonesia
Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung 'Disidang' Ultras di Olimpico

Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung "Disidang" Ultras di Olimpico

Liga Lain
Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Liga Indonesia
5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

Timnas Indonesia
Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com