JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah kemarin menyatakan bahwa pemain yang bermain di Indonesia Super League (ISL) tak boleh membela tim nasional, Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin mengatakan akan menggelar rapat khusus dengan para pelatih timnas untuk membahas masalah ini.
"Kita akan rapat pekan depan dengan seluruh pelatih. Bagaimana model yang kita inginkan untuk timnas ke depan dan tugas mereka bukan hanya untuk timnas, tetapi juga meng-upgrade pemain. Wim tugasnya tak hanya melatih, tetapi memperbaiki sepak bola secara keseluruhan," ujar Djohar kepada wartawan di Hotel Sultan, Jumat (9/12/2011).
Djohar kembali menyatakan bahwa keputusan tidak dibolehkannya pemain yang ikut kompetisi di luar PSSI untuk membela timnas bukanlah kemauan PSSI. Ketetapan ini, kata Djohar, merupakan kebijakan FIFA yang tercantum dalam Statuta FIFA Pasal 79. Ia membantah rumor bahwa ini merupakan taktik dari PSSI untuk menakut-nakuti para pemain yang bermain di kompetisi di luar PSSI.
"Ini bukan kemauan PSSI. Tidak bolehnya pemain di luar kompetisi PSSI tampil di timnas ini merupakan regulasi dari FIFA. Saya sudah katakan kepada Rahmad waktu lawan Galaxy, pilih semua pemain dari mana saja. Artinya, kita ingin semua bisa bela 'Merah Putih', tapi ini ketentuan dari FIFA. Kalau tetap memainkan pemain yang bermain di luar kompetisi resmi, kita akan di-banned, akan dihukum," katanya.
"Makanya, saya berharap semua tim kembali dari kompetisi yang di luar PSSI. Ada orang dari luar PSSI kok malah ikut ke sana, kembalilah ke rumah kita. Jika ada yang salah, mari kita perbaiki. Saya sependapat dengan Rahmad tak ingin ada pengkotak-kotakan, tapi ini bukan kemauan kita," tambahnya kemudian.
Djohar kemudian meminta semua pihak untuk mendahulukan kepentingan "Merah Putih", termasuk pihak penyelenggara liga yang tidak diakui oleh PSSI.
"Saya harap penyelenggara yang di luar (PSSI) pikirkan kepentingan timnas. Hentikanlah, karena yang merusak itu mereka. Berhentilah merusak timnas," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.