Itu kemenangan terbesar City di markas Manchester United (MU) dalam 25 tahun, sekaligus menghentikan rekor 37 laga MU selalu menang di kandang pada semua ajang. Sebelum laga ini, kemenangan terbesar City di Old Trafford terjadi tahun 1955 saat mereka meluluhlantakkan MU dengan skor 5-0.
Striker Mario Balotelli dan pemain penggantinya, Edin Dzeko, sama-sama mengemas dua gol. Dua gol lainnya persembahan striker Sergio Aguero dan play maker David Silva.
Gawang MU menjadi lumbung gol setelah bek mereka Jonny Evans mendapat kartu merah pada menit ke-47 karena menarik lengan Balotelli yang berpeluang besar mencetak gol.
MU membalas satu gol lewat gelandang Darren Fletcher. Kemenangan itu sekaligus memantapkan posisi City di puncak klasemen dengan 25 poin dari sembilan laga, unggul lima poin di atas MU. Posisi MU, yang mengantongi nilai 20, juga rawan tergusur. Itu jika Chelsea menang di kandang Queens Park Rangers, yang hingga berita ini dilaporkan laga mereka masih berlangsung.
Wartawan Kompas,
Mereka tanpa henti meneriakkan yel-yel.
Pendukung City saling berangkulan dan membelakangi lapangan saat pembacaan daftar susunan pemain MU. Di babak kedua, saat City unggul 2-0 berkat gol kedua Balotelli, suporter City menyanyikan yel-yel ”This city is ours (kota ini sekarang milik kami).”
”Ini kekalahan terburuk dalam sejarah hidup saya. Saya pikir, (sebelum laga ini) saya belum pernah mengalami kekalahan 1-6 dalam hidup ini,” kata Ferguson.
”Ini hari buruk, tentu saja. Kami begitu terbuka, tetapi terus menyerang. Sulit dipercaya,” ujar Ferguson lagi.