Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petit: Arsenal Bisa "Mati"

Kompas.com - 15/10/2011, 00:14 WIB

LONDON, KOMPAS.com - Emmanuel Petit, mengaku khawatir terhadap kondisi mantan klubnya, Arsenal, terutama melihat strategi transfer musim ini. Menurutnya, Arsenal bisa "mati" jika terus menjual bintangnya.

Emmanuel Petit termasuk bintang Arsenal. Gelandang asal Perancis itu memperkuat Arsenal pada 1997 sampai 2000. Ia pensiun dari sepak bola pada 2004.

Petit menjelaskan, kekalahan Arsenal di final Piala Liga musim lalu merupakan indikasi jelas bahwa "The Gunners) sudah mulai menurun. Kemudian, Arsenal justru menjual dua bintang utamanya, Cesc Fabregas dan Samir Nasri.

Menurut Petit, penjualan dua bintang itu merupakan bencana buat Arsenal. Ia juga menyesalkan kenapa Manajer Arsene Wenger tidak membeli gelandang Scott Parker atau Joey Barton yang menurutnya bisa memperkuat lini tengah Arsenal.

"Kekalahan Arsenal di final Piala Liga musim lalu sangat menyedihkan. Klub ini sedang dalam masa transisi, bahkan dalam persimpangan jalan baik dari segi olahraga maupun ekonomi. Jika Wenger terus menjual bintangnya, maka klub ini 'mati'," ujar Petit kepada L'Equipe.

Yang dimaksud kata "mati" oleh Petit itu tak lain kehancuran klub. "Arsenal tak bisa kehilangan banyak elemen seperti sekarang dan menunjukkan seolah tak memiliki ambisi lagi," kritiknya.

Arsenal memang sedang terpuruk musim ini. Mereka hanya menang 2 kali, seri sekali, dan kalah 4 kali dari 7 pertandingan. Arsenal pun sementara terbenam di posisi ke-12.

"Saya bisa memahami Arsenal sedang dalam kesulitan ekonomi. Tapi, kehilangan Fabregas dan Nasri merupakan bencana, terutama bagi para pemain yang masih bertahan," tegasnya.

"Awalnya, bintang yang pergi adalah para pemain yang berada dalam masa akhir kariernya. Sebut saja Dennis Bergkamp, Thierry Henry, Patrick Vieira, Robert Pires, dan saya sendiri. Sekarang, Fabregas dan Nasri pergi ketika dalam puncak penampilannya. Ini sangat mengganggu kestabilan tim," lanjutnya.

Petit dan Vieira merupakan duet gelandang yang menjadi kekuatan Arsenal di akhir era 1990-an. Mereka sukses mempersembahkan beberapa gelar buat Arsenal, yakni satu gelar Premier League, satu Piala FA, dan dua Charity Shield.

"Yang menjadi kekurangan utama Arsenal saat ini adalah karakter dan pikiran. Saya tak bisa memahami kenapa Arsene Wenger tidak membeli Scott Parker atau Joey Barton. Selain itu, pertahanan Arsenal tak cukup mampu menghadapi kompetisi tingkat tinggi. Ada pemain yang bisa memperkuat pertahanan, seperti Gary Cahill. Tapi, Wenger tak membelinya karena alasan kesulitan uang," jelasnya.

"Sebenarnya, dalam kekuatan penuh, Arsenal masih tim hebat. Tapi, mereka tak pernah bermain secara lengkap karena gangguan cedera. Saya tetap percaya kepada kemampuan Wenger. Saya harap, para pemain juga berpikir seperti saya. Hal terburuk bagi Arsenal akan terjadi kalau Wnger pergi," tuntasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

Liga Inggris
Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

Sports
Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

Timnas Indonesia
Jadwal Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Indonesia Vs Inggris, Putri Lawan Hong Kong

Jadwal Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Indonesia Vs Inggris, Putri Lawan Hong Kong

Badminton
Timnas Indonesia Sudah Layak Bersaing di Level Asia

Timnas Indonesia Sudah Layak Bersaing di Level Asia

Timnas Indonesia
Daftar 4 Tim Lolos Semifinal Piala Asia U23 2024, Uzbekistan Lawan Indonesia

Daftar 4 Tim Lolos Semifinal Piala Asia U23 2024, Uzbekistan Lawan Indonesia

Internasional
Jadwal Indonesia Vs Uzbekistan pada Semifinal Piala Asia U23 2024

Jadwal Indonesia Vs Uzbekistan pada Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Turnamen Basket Mandiri 3x3 Indonesia, Antusiasme Peserta di Medan

Turnamen Basket Mandiri 3x3 Indonesia, Antusiasme Peserta di Medan

Sports
Hasil Real Sociedad Vs Madrid 0-1, Sinar Arda Gueler Bawa Los Blancos Menang

Hasil Real Sociedad Vs Madrid 0-1, Sinar Arda Gueler Bawa Los Blancos Menang

Liga Spanyol
Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Internasional
Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com