STOKE, MINGGU -
MU unggul dulu 1-0 pada menit ke-26 melalui gol Nani. Akan tetapi, menit demi menit setelah itu dijalani skuad ”Setan Merah” dengan kesulitan. Stoke, yang dikenal dengan gaya permainan fisik mereka, memberi perlawanan sengit dengan spirit ingin menjadi ”pembunuh” tim-tim besar, seperti yang mereka tunjukkan saat menahan Chelsea 0-0 dan menjungkirkan Liverpool 1-0.
Perlawanan mereka mencapai klimaks pada menit ke-53 ketika tandukan striker jangkung, Peter Crouch, menerjang gawang kiper David de Gea. Crouch—yang digaet Stoke City dari Tottenham dengan transfer 10 juta poundsterling (Rp 135,5 miliar)—adalah pemain keenam Liga Primer Inggris yang mencetak gol untuk enam klub berbeda.
Bagi MU, hasil imbang itu merupakan yang pertama kalinya mereka kehilangan kesempatan meraih tiga poin musim ini. Meski rival terbesar dan sekota, Manchester City, menang 2-0 atas Everton, mereka tetap memimpin klasemen.
MU dan City mengumpukan nilai sama, yaitu 16 poin dari enam laga. MU unggul selisih gol—3 gol lebih banyak daripada City—dengan catatan surplus 17 gol, hasil memasukkan 22 gol—yang separuhnya dicetak Wayne Rooney dan Javier Hernandez—dan kebobolan 5 gol.
Rooney absen karena masalah
”Tak mudah menerapkan perubahan,” kata Ferguson. ”Dengan Chicharito (Hernandez), Anda bisa melakukan penetrasi dan kecepatan, yang itu menjadi hilang. Tetapi, saya puas dengan penampilan pemain. Mereka tampil seperti juara sejati dalam semua hal dan bertarung keras.”
”Draw mungkin hasil yang cukup adil. (Stoke) Ini tempat yang sulit untuk laga tandang,” kata Ferguson. Ia menambahkan, Rooney tak bisa tampil lawan Basel (Swiss) pada Liga Champions di Old Trafford, Selasa. Bagi klub-klub dengan jadwal kompetisi padat, cedera pemain bisa menjadi momok dan ganjalan serius.