JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Persiba Balikpapan Syahrir Taher menilai sejumlah persyaratan yang ditetapkan PSSI untuk menjadi klub profesional cukup berat. Menurutnya, selain Persiba, masih banyak klub-klub lain yang juga belum siap memenuhi persyaratan tersebut.
Untuk menjadi klub profesional, PSSI dan AFC menetapkan lima syarat berkompetisi, yaitu aspek legal, finansial, infrastruktur, personel, dan juga sporting. Klub-klub itu juga harus berbadan hukum.
Kendala terberat adalah aspek finansial. Klub-klub yang ingin berkompetisi di level satu harus memiliki deposit partisipasi senilai Rp 5 miliar dan budgeting cap sebesar Rp 15 miliar. Adapun untuk kompetisi level dua, klub harus punya deposit Rp 2 miliar dan budgeting cap sebesar Rp 8 miliar.
"Persyaratan ini sebenarnya bukan hal baru. Kami sudah dengar dari AFC. Tapi, klub-klub dari teman-teman yang lain juga keberatan dengan persyaratan itu. Kita ini kan ibarat bayi, pelan-pelanlah. Jangan langsung seperti itu," kata Syahrir kepada Kompas.com, Kamis (4/8/2011).
Syahrir mengatakan, tanpa dana APBD tahun depan, klub-klub tak bisa langsung dipaksa mandiri. Ia menilai banyak klub yang membutuhkan waktu untuk melalui masa transasi seperti ini.
"Klub-klub kan keuangannya sedang susah, apalagi yang di Divisi Utama. Jadi, ini cukup berat. Namun, kami melihat Pak Djohar (Ketua Umum PSSI) dengan beberapa solusinya. Kami objektif ingin yang terbaik dan reformasi di sepak bola Indonesia. Namun, kalau langsung begini cukup berat," jelas Syahrir.
Selain persyaratan finansial yang cukup berat, PSSI juga akan menyamaratakan semua klub pada proses verifikasi. Semua klub dari Liga Super, Divisi Utama, dan Liga Primer akan diurut dengan berdasarkan ranking terbaik. Klub yang memiliki peringkat terbaik bisa tampil di kasta tertinggi.
Syahrir tak setuju dengan hal tersebut. "LPI langsung masuk kan tidak bisa seperti itu, sebaiknya mulai dari bawah. Banyak teman-teman dari klub lain yang juga keberatan dengan hal ini," pungkas Syahrir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.