SURABAYA, KOMPAS.com - Beberapa kali diam saat ditanya tentang krisis keuangan Persebaya Divisi Utama (DU), akhirnya Manajer Persebaya DU Wisnu Wardhana angkat bicara. Ketua DPRD Kota Surabaya ini mengklaim telah membayar 70 persen gaji pemain, termasuk biaya operasional tim.
'Nilainya sebesar Rp 2,5 miliar untuk gaji pemain dan official. Dana itu untuk keperluan yang tidak ter-cover oleh APBD,' katanya sambil menunjukkan kuitansi pembayaran, Senin (18/7/2011).
Wisnu membantah dirinya tidak membayar gaji pemain hingga 9 bulan. Dia justru mengaku sudah banyak berkorban untuk Persebaya. Ia kemudian meminta Pemkot Surabaya untuk membantu menutup kekurangan dana operasional Persebaya yang dapat diambilkan dari APBD.
Wisnu menjelaskan, sebagian kebutuhan Persebaya masih bisa ditutup oleh APBD sebelum Permendagri No 22 tahun 2011 efektif diberlakukan. Kebutuhan itu di antaranya biaya pertandingan luar kota dan saat menjamu tim lawan.
Di hari yang sama, 9 pemain Persebaya DU mendatangi Kantor DPRD Surabaya. Mereka berniat menemui Wisnu untuk menagih gaji mereka. Mereka antara lain Imam Yulianto, Taufik Saleh, Hariyanto, dan Agus Manto. Sayangnya, mereka tidak dapat menemui Wisnu karena Wisnu tengah mengikuti rapat DPRD.
Salah seorang pemain asal Palembang, Agus Manto, mengaku sangat tertekan karena gajinya yang hampir satu musim kompetisi belum dibayar. 'Saya tidak berani pulang ke Palembang dan saya hampir bercerai dengan istri karena tidak pernah memberikan nafkah,' katanya.
Nasib Agus setali tiga uang dengan pemain lain. Di antara mereka, ada yang berpindah-pindah tempat tinggal, terpaksa utang sana-sini, bahkan ada yang dikejar-kejar petugas penagih utang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.