JAKARTA, KOMPAS.com — Asosiasi Sepak Bola Internasional dan Konfederasi Sepak Bola Asia akan terus memonitor kinerja pengurus PSSI yang baru, terutama terkait penyelesaian Liga Primer Indonesia. Dalam situs resminya , Selasa (12/7), FIFA mennyatakan, dengan suksesnya pemilihan ketua dan wakil ketua PSSI yang baru serta kesepakatan soal penyelesaian LPI yang berada di bawah naungan PSSI, tidak ada alasan buat FIFA untuk memberi sanksi kepada PSSI.
Sebelumnya, FIFA menegaskan akan menjatuhkan sanksi kepada Indonesia jika kembali gagal menggelar kongres. Dua kongres sebelumnya, di Pekanbaru dan Jakarta, gagal dan tidak menghasilkan apa pun.
Dari kongres luar biasa di Solo, 9 Juli 2011, akhirnya terpilih ketua umum PSSI yang baru, yakni Djohar Arifin Husin dan Wakil Ketua Umum Farid Rahman. Kongres juga dihadiri perwakilan dari FIFA, AFC, dan Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF) untuk memastikan jalannya kongres sesuai Statuta PSSI dan keputusan FIFA.
Pada kongres di Solo itu, PSSI juga menandatangani nota kesepahaman (MOU) tentang pelaksanaan LPI di bawah PSSI.
Komitmen inilah yang akan diawasi FIFA, AFC, dan AFF, termasuk juga kinerja dan pelaksanaan program dari pengurus PSSI yang baru. Sebelumnya, Djohar Arifin memastikan kompetisi LPI akan digabung dengan kompetisi ISL. Namun, Djohar belum memastikan soal kepastian model kompetisi.
Untuk bisa membuat kompetisi yang baru, PSSI akan bertemu dengan semua pengurus klub. PSSI juga menegaskan, kompetisi ke depan tanpa bantuan dari APBD.
Terkait masalah pengelolaan keuangan organisasi, PSSI juga sudah merencanakan untuk meminta lembaga akuntan publik Deloitte (bukan D Llyod, seperti ditulis sebelumnya).
Menurut Djohar, keterlibatan lembaga akuntan publik ini agar pengelolaan keuangan PSSI transparan. Farid Rahman menambahkan, permintaan audit kepada Deloitte akan segera dilayangkan setelah kepengurusan PSSI terbentuk.
Deloitte melalui Senior Manajer Marketing dan Komunikasi Butty Lumbantoruan menyatakan, pihaknya selalu siap jika PSSI membutuhkan pelayanan mereka. ”Sejauh ini, saya belum mendapatkan kepastian mengenai permintaan PSSI. Ini perlu saya cek lagi,” kata Butty.
Tiga aspek
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Cabang PSSI Jakarta Timur Gatot Haryo Sutedjo menyebut tiga aspek yang harus diprioritaskan pengurus PSSI yang baru. Pertama, struktur organisasi; kedua, masalah birokrasi di PSSI; dan ketiga, soal personel yang duduk di kabinet PSSI.
Menurut Gatot, struktur PSSI harus lebih jelas dan tidak perlu terlalu gemuk sehingga kinerjanya efektif dan tak terlalu makan anggaran. Sementara birokrasinya harus lebih luwes dan komunikatif. "Tak kalah penting, personel yang duduk di kabinet PSSI. Mereka harus benar-benar kompeten. Jangan sampai ketua bidang kompetisi tidak mengerti pengelolaan kompetisi dan pembinaan usia dini," kata Gatot. (OTW/adp)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.