London, Kamis -
Dalam laporan penelitian oleh perusahaan akuntan dan keuangan Deloitte berjudul The 20th Annual Review of Football Finance menunjukkan, klub-klub Liga Inggris mendapat 2,030 miliar poundsterling tahun 2009/ 2010. Jumlah itu diperkirakan meningkat menjadi 2,2 miliar
Penelitian itu menunjukkan bahwa setiap peningkatan pendapatan klub sebesar 49 juta
Artinya, klub-klub yang pendapatannya sekitar 2 miliar poundsterling harus membayar gaji pemain 1,4 miliar poundsterling, atau sekitar 68 persen dari semua pendapatan klub-klub.
Liga Inggris adalah liga yang paling banyak meraup keuntungan di Eropa. Liga Jerman meraup 1,4 miliar poundsterling, Liga Spanyol dan Italia masing-masing meraih 1,3 miliar poundsterling, serta Liga Perancis 0,9 miliar poundsterling.
Chelsea adalah klub dengan jumlah alokasi gaji pemain terbesar, yakni 174 juta poundsterling, diikuti Manchester City (133 juta poundsterling) dan Manchester United (132 juta poundsterling).
Bahkan, gaji pemain Manchester City yang harus dibayar manajemen 107 persen dari pendapatan klub.
Klub MU lebih sehat dari segi keuangan dibandingkan dengan klub sekotanya karena rasio gaji pemain dibandingkan pendapatan klub baru 46 persen.
Masalah keuangan yang membelit Manchester City dapat dialami klub mana pun. Oleh karena itu, UEFA menyusun aturan baru, yakni UEFA Financial Fair Play Regulations.
Inti dari aturan UEFA tersebut adalah klub tidak boleh lagi membelanjakan uang melebihi kemampuannya. Pendapatan dan pengeluaran klub harus seimbang agar kondisi keuangan mereka sehat.
Direktur Grup Bisnis Olahraga Deloitte Paul Rawnsley mengatakan, klub Liga Inggris segera bersiap menyusun rencana keuangan sebaik-baiknya sebelum aturan UEFA itu berlaku.
Untuk itu, klub harus mampu meningkatkan pendapatannya, antara lain dari kontrak siaran televisi, agar tidak besar pasak daripada tiang.