Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klub Kian Kaya, Pengeluaran Naik

Kompas.com - 10/06/2011, 03:56 WIB

London, Kamis - Hasil penelitian yang dipublikasikan hari Kamis (9/6) menunjukkan, pendapatan klub-klub Liga Inggris tahun 2010 untuk pertama kalinya menembus angka fantastis, yaitu 2 miliar poundsterling (sekitar Rp 28 triliun). Kenaikan pendapatan klub-klub berbanding lurus dengan jumlah gaji pemain yang harus dibayar pun kian meroket.

Dalam laporan penelitian oleh perusahaan akuntan dan keuangan Deloitte berjudul The 20th Annual Review of Football Finance menunjukkan, klub-klub Liga Inggris mendapat 2,030 miliar poundsterling tahun 2009/ 2010. Jumlah itu diperkirakan meningkat menjadi 2,2 miliar poundsterling tahun 2010/2011 ketika kontrak-kontrak baru dengan televisi ditandatangani.

Penelitian itu menunjukkan bahwa setiap peningkatan pendapatan klub sebesar 49 juta poundsterling akan dilampaui peningkatan jumlah gaji pemain yang harus dibayar, yakni 64 juta poundsterling.

Artinya, klub-klub yang pendapatannya sekitar 2 miliar poundsterling harus membayar gaji pemain 1,4 miliar poundsterling, atau sekitar 68 persen dari semua pendapatan klub-klub.

Liga Inggris adalah liga yang paling banyak meraup keuntungan di Eropa. Liga Jerman meraup 1,4 miliar poundsterling, Liga Spanyol dan Italia masing-masing meraih 1,3 miliar poundsterling, serta Liga Perancis 0,9 miliar poundsterling.

Masalah keuangan

Chelsea adalah klub dengan jumlah alokasi gaji pemain terbesar, yakni 174 juta poundsterling, diikuti Manchester City (133 juta poundsterling) dan Manchester United (132 juta poundsterling).

Bahkan, gaji pemain Manchester City yang harus dibayar manajemen 107 persen dari pendapatan klub.

Klub MU lebih sehat dari segi keuangan dibandingkan dengan klub sekotanya karena rasio gaji pemain dibandingkan pendapatan klub baru 46 persen.

Masalah keuangan yang membelit Manchester City dapat dialami klub mana pun. Oleh karena itu, UEFA menyusun aturan baru, yakni UEFA Financial Fair Play Regulations.

Inti dari aturan UEFA tersebut adalah klub tidak boleh lagi membelanjakan uang melebihi kemampuannya. Pendapatan dan pengeluaran klub harus seimbang agar kondisi keuangan mereka sehat.

Direktur Grup Bisnis Olahraga Deloitte Paul Rawnsley mengatakan, klub Liga Inggris segera bersiap menyusun rencana keuangan sebaik-baiknya sebelum aturan UEFA itu berlaku.

Untuk itu, klub harus mampu meningkatkan pendapatannya, antara lain dari kontrak siaran televisi, agar tidak besar pasak daripada tiang. (AFP/WAD)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PSSI Terbuka untuk Emil Audero Bela Timnas Indonesia, Tanpa Paksaan

PSSI Terbuka untuk Emil Audero Bela Timnas Indonesia, Tanpa Paksaan

Internasional
Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Internasional
IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

Sports
Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Liga Inggris
Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Liga Italia
Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Liga Italia
MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

Liga Inggris
Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Internasional
Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Liga Lain
Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Sports
Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

Liga Indonesia
Kata Pelatih Yordania Soal Timnas U23 Indonesia

Kata Pelatih Yordania Soal Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
LPDUK Kemenpora Ungkap Alasan Boyong Red Sparks ke Indonesia

LPDUK Kemenpora Ungkap Alasan Boyong Red Sparks ke Indonesia

Sports
Red Sparks Vs Indonesia All Star, Asa Lahirkan Penerus Megawati

Red Sparks Vs Indonesia All Star, Asa Lahirkan Penerus Megawati

Sports
Alasan Persik Layangkan Laporan ke Satgas Antimafia Bola

Alasan Persik Layangkan Laporan ke Satgas Antimafia Bola

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com