Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

APSI Siap Tuntut Oknum Perusak Kongres

Kompas.com - 23/05/2011, 14:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS. com — Asosiasi Pemain Sepak Bola Indonesia (APSI) mengecam tindakan beberapa oknum yang dinilai telah menggagalkan kongres pemilihan pengurus PSSI periode 2011-2015. Mereka pun siap menuntut para oknum tersebut apabila nantinya sepak bola nasional mendapatkan sanksi dari FIFA.

"Kami akan menuntut peserta kongres yang memaksakan kehendaknya apabila nantinya Indonesia mendapat sanksi dari FIFA," kata salah satu anggota APSI yang juga pemain tim nasional Indonesia, Bambang Pamungkas, ketika membacakan pernyataan sikap APSI di Jakarta, Senin (23/5/2011).

Ketika ditanya bentuk tuntutannya, APSI masih akan menunggu situasi terlebih dahulu. "Ya kita tunggu dulu. Kalau ada sanksi, baru kami tuntut," ujar salah satu anggota APSI lainnya, Irawadi.

Namun, APSI berharap FIFA tidak menjatuhkan sanksi kepada Indonesia akibat ulah beberapa oknum tersebut. Mereka juga meminta Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono berserta Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng turun tangan langsung mengatasi masalah ini.

"Pemerintah harus turun tangan langsung dan menjadi mediator kedua pihak yang berselisih untuk menyelesaikan masalah ini," tambah Bambang.

APSI sendiri akan memberikan pernyataan sikap ini kepada Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar. Berikut pernyataan sikap dari APSI:

  1. APSI menuntut peserta kongres yang memaksakan kehendaknya apabila Indonesia mendapat sanksi dari FIFA.
  2. Kami mantan dan pemain timnas dengan ini menyatakan agar pemerintah (Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng) bertanggung jawab untuk turun langsung menyelesaikan masalah ini.
  3. Pengurus PSSI yang lalu dan yang akan datang untuk bahu-membahu membangun sepak bola nasional ke arah yang lebih baik.
  4. Para mantan dan pemain timnas Indonesia mengimbau FIFA tidak memberi sanksi akibat ulah beberapa insan sepak bola yang memaksakan kehendaknya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com